Jelang G20, Luhut Minta Sekolah secara Online hingga Keterlibatan Sopir Lokal

marketeers article
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Sumber gambar: Humas Marves

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta sekolah dan karyawan di Provinsi Bali untuk beraktivitas secara online atau work from home (WFH) saat digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 bulan November 2022. Hal ini dilakukan agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan kondusif.

Luhut juga meminta para pengemudi lokal untuk bisa terlibat dalam kegiatan mobilitas para pejabat negara yang hadir. Tujuannya, agar masyarakat setempat mendapatkan manfaat secara ekonomi dari gelaran akbar KTT G20.

“Pak Gubernur Bali, ini dibantu ya untuk kebijakan sekolah daring dan karyawan agar WFH. Saya kira ini tidak ada masalah karena saat COVID-19 kita juga sudah terbiasa dengan daring dan ini sangat membantu untuk penyelenggaraan KTT G20,” kata Luhut melalui keterangannya, Rabu (6/9/2022).

Selain mengatur kegiatan pelajar dan karyawan, mantan Danjen Kopassus itu turut menyusun skenario rencana operasi Bandara Ngurah Rai. Luhut ingin memastikan parkir pesawat pejabat tinggi negera mendapatkan pengamanan ekstra.

Pada pelaksanaan KTT G20, Bandara Ngurah Rai akan menerapkan partial close dan pengurangan frekuensi penerbangan. Seluruh penerbangan akan diatur jeda waktu antarpesawat.

“Saya minta ini betul-betul dicek. Masalah pesawat ini penting kalau bisa dari mulai sekarang kita sudah tanya pesawat yang dibawa dari negara-negara yang akan hadir itu apa saja dan jumlahnya berapa supaya kita bisa susun pengaturannya dari sekarang,” ujarnya.

Di Bandara Ngurah Rai, akan dikurangi load bea cukai imigrasi, dan karantina (CIQ) on the spot. Dalam hal in, menurut Luhut, paspor dan data-data screening perlu dikumpulkan dan diproses lebih dulu untuk menangani load secara lancar, juga perlu penguatan jumlah personil dan alat pendukung CIQ.

“Nah untuk hal ini saya minta Kemenkeu, Kemenkumham, Kemenkes, semua kita kerja sama, bahu-membahu jangan ada saling tunggu,” pungkasnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related