Jelang KTT G20, Transaksi Valuta Asing Naik 40%

marketeers article
Seorang warga melakukan transaksi penukaran valuta asing (Valas) di Denpasar Bali. Trasaksi valas memang naik cukup tinggi menjelang puncak KTT G20 pada tengah November di Bali. Sumber gambar: Humas Menko Marves.

Asosiasi Pedagang Valuta Asing (APVA) Provinsi Bali melaporkan dua pekan menjelang perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Presidensi G20 mampu meningkatkan transaksi valuta asing hingga 40%. Hal ini terjadi seiring dengan mulai berdatangannya perwakilan-perwakilan dari negara peserta konferensi.

Ayu Astuti Dharma, Ketua BPD APVA Provinsi Bali mengatakan beberapa mata uang yang laris ditukarkan, yakni Dolar Amerika Serikat (AS), Euro, Yen Jepang, Dolar Australia, Dolar Singapura, dan Ringgit Malaysia. Diperkirakan, volume transaksi valuta asing di Pulau Dewata terus meningkat seiring dengan makin dekatnya penyelenggaraan Presidensi G20.

BACA JUGA: Jelang KTT G20, Omzet Bisnis Makanan di Bali Tembus Rp 1 Miliar

“Peningkatan transaksi penukaran valas sudah mencapai sekitar 40%, di berbagai gerai money changer.Transaksi pembayaran nontunai dengan QRIS dan digital payment lainnya seperti kartu kredit juga naik,” kata Ayu melalui keterangannya, Kamis (3/11/2022).

Peningkatan transaksi valas lewat gerai fisik memang masih banyak digunakan para wisatawan karena masih adanya sejumlah kendala. Di antaranya seperti pembayaran dengan menggunakan QRIS atau QR code masih terbatas kepada penduduk Indonesia lantaran membutuhkan data kependudukan.

BACA JUGA: Jelang KTT G20, Tingkat Hunian Hotel di Bali Tembus 45,96%

“Sejauh ini penggunaan pembayaran dengan QRIS secara lintas batas baru bisa dilakukan dengan Thailand,” ujarnya.

Sementara itu, Trisno Nugroho, Kepala Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menjamin ketersediaan uang baik itu valuta asing maupun rupiah selama KTT Presidensi G20 berlangsung. Dia memastikan pula uang di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) bisa memenuhi kebutuhan semua orang.

Trisno menyebut berdasarkan data Bank Indonesia (BI), sebelum merebaknya pandemi COVID-19 peredaran uang per tahun mencapai Rp 18 triliun hingga Rp 20 triliun. 

“Saat ini ketersediaan uang berada pada kisaran Rp 12-14 triliun per tahun. Kami siapkan cadangan hingga Rp 5 triliun setiap tahunnya,” kata dia.

Guna memperlancar penyelenggaraan KTT Presidensi G20, perbankan juga telah menyiapkan sejumlah ATM di tempat-tempat strategis. Diharapkan, semua orang yang berada di Bali makin mudah mengkases uang untuk dibelanjakan produk-produk lokal.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related