Jet Commerce Targetkan Pertumbuhan Bisnis Pasca-pendanaan Seri B

marketeers article
Jet Commerce mengantongi pendanaan Seri B yang rencananya akan digunakan untuk mengembangkan bisnis regional. | Foto: 123RF

Jet Commerce sebagai perusahaan e-commerce baru saja mengumumkan putaran pendanaan Seri B sekitar US$ 60 juta atau Rp 900 miliar. Pendanaan yang diterima ini akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur ekosistem mereka.

Perusahaan juga menargetkan untuk merekrut lebih banyak talenta lokal profesional, melakukan riset dan pengembangan teknologi, serta memperkuat kemampuan perusahaan dalam melakukan inkubasi merek. Secara keseluruhan, pendanaan terbaru ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis regional.

“Kami percaya pendanaan dan dukungan dari para investor ini dapat semakin meningkatkan kapabilitas kami dalam membantu para mitra brand menangkap peluang dari pesatnya pertumbuhan pasar e-commerce di Asia Tenggara,” ungkap Oliver Yang, Founder dan CEO Jet Commerce Group.

Jet Commerce berdiri di Indonesia pada tahun 2017 dan telah berekspansi ke lima negara Asia lainnya seperti Thailand, Vietnam, Filipina, Cina, Malaysia dalam lima tahun terakhir. Dengan lebih dari 1.000 tenaga kerja, sebanyak 90% merupakan talenta lokal di setiap negara.

Selanjutnya, perusahaan berencana untuk melakukan ekspansi ke Brazil dan Singapura. Selain memperluas jangkauannya ke berbagai negara lain, Jet Commerce pun terus memperkuat layanannya.

Salah satunya adalah dengan menyediakan layanan baru berupa sistem omnichannel sebagai hasil dari kerja sama perusahaan dengan UPFOS, pada awal tahun ini.

Dengan memanfaatkan sistem ini, perusahaan mampu untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan operasional bisnis e-commerce mitra brand. Selain mampu untuk menyederhanakan proses dalam operasi e-commerce.

Kini, mereka mampu menangani lebih dari 100.000 pesanan per hari berkat hadirnya sistem ini.

Juli lalu, Jet Commerce meluncurkan layanan live commerce melalui unit bisnis terbarunya yang bernama Lumbalumba. Mereka juga meresmikan pusat live streaming dengan 14 studio berfasilitas lengkap. 

Kehadiran layanan dan fasilitas baru ini merupakan upaya perusahaan untuk selalu tanggap dalam beradaptasi dengan perubahan. Mereka mengadopsi tren live shopping yang tengah berkembang pesat di industri e-commerce.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related