JIPREMIUM 2022 Kembali Digelar, Boyong Ratusan Produk Premium

marketeers article
JIPREMIUM 2022 Kembali Digelar, Boyong Ratusan Produk Premium (FOTO: Marketeers?Bernad)

COEX, pusat convention dan exhibition center terbesar di Seoul, Korea bersama Korea International Trade Association (KITA) dan PT Aremgo Grafindo pada 10-12 November 2022 akan kembali mengadakan Jakarta International Premium Products Fair (JIPREMIUM) 2022 di Hall A, Jakarta Convention Center, Jakarta. JIPREMIUM adalah acara pameran produk consumer goods premium terbesar di Indonesia.

Tahun ini JIPREMIUM menggandeng MarkPlus Inc., perusahaan konsultan pemasaran dan riset untuk menjadi mitra strategis. Implikasi kerja sama antara MarkPlus dan JIPREMIUM diwujudkan dengan adanya berbagai sesi talkshow menarik pada hari pertama, 10 November 2022 yang melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang industri.

BACA JUGA: Dorong Bisnis Berkelanjutan, Ini Pentingnya Diferensiasi untuk UKM

Pada pameran ini lebih dari 200 exhibitors dan 220 stan dengan berbagai produk mayoritas dari Korea Selatan, Indonesia, dan tujuh negara lainnya akan ditampilkan seperti produk alat rumah tangga, interior rumah, kecantikan dan perawatan tubuh, fesyen, produk anak dan bayi, alat tulis, makanan dan minuman hingga IT yang keseluruhannya merupakan produk premium.

Deputy Director of COEX pada Press Conference Jun Choi mengatakan Indonesia merupakan pasar premium dengan potensi besar. Choi mengatakan hal tersebut didasari dari pengalaman COEX hadir di Indonesia sejak 2018.

BACA JUGA: Hermawan Kartajaya: Tahun 2022 dan 2023 Momentum untuk Investasi

“Sehingga keputusan untuk mengadakan JIPREMIUM di Indonesia adalah pilihan yang terbaik bagi kami. Saya berharap jumlah pengunjung tahun ini akan meningkat karena euforia pasca pandemi,” kata Choi dalam paparannya di Philip Kotler Theatre MarkPlus.Inc, Jumat (4/11/2022).

CEO PT Aremgo Grafindo Andrew Soh juga menjelaskan mengapa Indonesia menjadi lokasi strategis dilaksanakannya pameran ini. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, dengan 35% atau sekitar 88 juta penduduknya merupakan kalangan menengah. 

Angka tersebut akan bertambah menjadi 53%, atau sekitar 141 juta penduduk Indonesia yang menjadi kalangan menengah pada tahun 2025. Andrew mengatakan pameran ini menargetkan memiliki hasil yang sama dengan pameran yang digelar pada tahun 2019. 

Sebagai informasi, pameran JIPREMIUM yang digelar pada tahun 2019 memiliki pengunjung dengan jumlah 11.238, 375 booth, 1.980 pertemuan bisnis, dan diikuti 277 exhibitor dari 9 negara.

“Tidak hanya pameran produk, acara ini sekaligus menjadi forum bisnis guna mendorong peningkatan perdagangan Korea-Indonesia,” kata Andrew.

Komposisi exhibitor yang akan berpartisipasi dalam JIPREMIUM 2022 nanti mayoritas berasal dari luar negeri. Andrew menjelaskan 80% exhibitor berasal dari luar negeri, lantaran permintaan dari produsen produk premium dari berbagai kategori asal luar negeri membludak untuk turut serta dalam pameran.

Hermawan Kartajaya, Founder & Chairman M Corp, induk dari MarkPlus Inc., mengatakan pameran ini membuka pintu kerja sama yang lebih luas antara Korea dengan Indonesia. Hermawan yang juga Co-Founder dari Korea Indonesia Management Association (KIMA) mengatakan momentum ini juga selaras dengan konferensi tingkat tinggi G20 yang nanti akan digelar di Bali pada pertengahan November.

“Kami menyadari bahwa Korea ingin aktif di Indonesia tidak hanya untuk ekspor, namun juga membantu Indonesia untuk berpartisipasi dalam

banyak hal dengan Korea. Sejalan dengan momentum G20, Korea-Indonesia harus terbuka untuk kerjasama. Itulah mengapa TTI (Tourism Trade and Investment) sangat penting bagi kami,” ujar Hermawan.

Ketua Asosiasi Mainan Indonesia Sutjiadi Lukas sepakat dengan Hermawan. Pameran ini memiliki potensi untuk memperkenalkan produk-produk premium buatan Indonesia kepada pengunjung pameran yang tidak hanya datang dari Indonesia saja.

“Kami mendukung JIPREMIUM karena saat ini produk buatan lokal perlu memasuki pasar modern. Saat pandemi di mana angka volume transaksi jual beli terus melejit, mayoritas produknya bukan buatan negeri. Sehingga sinergi AMI dan JIPREMIUM perlu diperkuat dengan misi dapat meningkatkan kembali volume penjualan produk lokal sejalan dengan visi Presiden Bangga Buatan Indonesia,” tutur Lukas.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related