Jual 200 Juta Smartphone ke India, Xiaomi Dituding Mengemplang Pajak

marketeers article
Xiaomi. (FOTO: Dok Xiaomi)

Xiaomi, produsen smartphone asal Cina yang berkantor pusat di Beijing telah mendistribusikan lebih dari 200 juta smartphone ke India. Hal ini menunjukkan dominasi Xiaomi di pasar ponsel terbesar kedua di dunia itu hanya dalam waktu delapan tahun.

Dalam konferensi persnya, Rabu (20/7/2022), Xiaomi menjanjikan pasar India sebagai bisnis utamanya dalam jangka panjang. Produsen ini mulai menjual smartphone ke India pada tahun 2014. 

Setidaknya butuh waktu lima tahun untuk mengirimkan 100 juta smartphone pertamanya ke India. Namun, tak berselang lama, penjualan 100 juta smartphone bisa dibukukan hanya dalam waktu tiga tahun.

Xiaomi mengklaim telah memegang posisi terdepan di pasar smartphone India sejak 2017. Namun, di sisi lain, seluruh produsen smartphone Cina, termasuk Xiaomi tengah mengalami sengketa dengan regulator India.

Produsen smartphone Cina, Oppo, Vivo dan Xiaomi diduga telah terlibat dalam praktik pengemplangan pajak. Xiaomi membantah tuduhan keras tersebut. Kedutaan besar Cina di India juga mengkritik otoritas setempat karena sering melakukan investigasi terhadap unit lokal perusahaan Cina.

Pihak kedutaan juga menilai sikap India akan menghambat perbaikan lingkungan bisnis dan mengganggu kepercayaan pelaku usaha untuk menanamkan investasi. Investigasi baru-baru ini juga diikuti dengan meningkatnya ketegangan antara dua negara pada tahun 2020 setelah konflik di perbatasan.

India sejak saat itu menerapkan berbagai pembatasan kepada perusahaan-perusahaan Cina. Dalam dua tahun terakhir, India telah melarang ratusan aplikasi Cina, termasuk TikTok, UC Browser, dan PUBG Mobile dengan alasan keamanan nasional.

India juga mengubah kebijakan investasi langsung pada tahun 2020 untuk mewajibkan semua negara tetangga yang berbatasan langsung untuk menyepakati kesepakatan bisnis dalam jangka panjang. 

Empat dari lima produsen smartphone teratas India berasal dari Cina. Produsen smartphone India, seperti Micromax, Karbonn dan Lava meredup dalam satu dekade terakhir. Mereka tak bisa berkompetisi dengan smartphone Cina dan Samsung yang lebih baik dari segi kualitas bahkan harga.

Sebagian besar smartphone yang dijual India dipasarkan hanya di bawah US$ 200. Xiaomi, yang fokus berkompetisi di level harga telah menjual smartphone terjangkau sejak masuk ke India. Saat membangun usaha, Xiaomi tidak pernah menghasilkan lebih dari 5% keuntungan pada setiap smartphone yang dijualnya.

Related