Jumlah Investasi ke Proyek IKN Mencapai Rp 47,5 Triliun

marketeers article
Jumlah Investasi ke Proyek IKN Mencapai Rp 47,5 Triliun. (FOTO: Marketeers/Vedhit)

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencatat prestasi signifikan dengan mencapai investasi senilai Rp 47,5 triliun dalam proyek IKN Nusantara.

Angka ini mencerminkan komitmen investasi dari sektor swasta maupun publik, dan lebih mencengangkan lagi karena bersumber dari dana di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurut Kepala OIKN Bambang Susantono, total investasi yang sudah masuk, baik dari sektor swasta maupun publik, telah mencapai Rp 47,5 triliun pada saat ground breaking terakhir. Dari jumlah tersebut, investasi swasta murni mencapai Rp 35,9 triliun.

“Jumlah investasi swasta mencapai Rp 35,9 triliun, hampir Rp 36 triliun yang sudah melakukan groundbreaking dan masih dalam proses,” kata Bambang di Jakarta, Jumat (26/1/2024).

BACA JUGA: United E-Motor Bangun Engagement dengan Para Diler Motor Listriknya

Bambang juga menyebutkan bahwa groundbreaking selanjutnya akan melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan beberapa bank, termasuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Bambang berharap, dengan adanya groundbreaking ini, proyek IKN dapat makin mengundang minat dan partisipasi lebih banyak pihak.

“Kemudian juga nanti beberapa bank, termasuk, saya mohon maaf sudah membocorkan (Bank Mandiri),” ujarnya.

Saat ini, OIKN menargetkan investasi dalam proyek IKN senilai Rp 100 triliun. Target ini mencakup investasi dari sektor publik, seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lembaga non-pemerintah.

“Target investasi pada tahun 2024 adalah Rp 100 triliun, yang bisa berasal dari sektor publik dan swasta. Investasi publik mencakup BUMN dan lembaga non-pemerintah seperti LPS, OJK, dan BI. Semoga target ini dapat tercapai dengan baik,” tutur Bambang.

BACA JUGA: Pembangunan IKN Bisa Bawa Kebaikan bagi Jakarta

Dengan pencapaian ini, proyek IKN Nusantara menunjukkan potensinya sebagai magnet investasi yang signifikan dalam mendukung pembangunan ekonomi dan infrastruktur di Indonesia.

Seperti yang pernah dikatakan Bambang, pembangunan sebuah kota tidak hanya mengenai pembangunan fisik semata, melainkan lebih pada bagaimana memperkuat keterikatan sosial dan meningkatkan interaksi antar warganya.

Tujuan utamanya adalah menciptakan kota yang tidak hanya layak huni, tetapi juga humanis, serta memberikan kualitas hidup yang tinggi.

Dukungan dari seluruh lapisan masyarakat agar Ibu Kota Nusantara dapat menjadi kota inklusif, hijau, dan berkelanjutan perlu didapatkan. Sebuah kota yang dibangun untuk semua kalangan, menjadi tempat tinggal bagi semua, a city for all.

Editor: Ranto Rajagukguk 

Related