Jurus-jurus PP Properti di Tahun 2015

marketeers article
 
Tahun ini, menjadi momentum bagi PT PP Properti untuk menunjukan agresivitasnya dalam menggarap industri properti di Indonesia. Tahun 2015 ini, PP Properti akan meluncurkan 5 proyek barunya secara bertahap di sepanjang tahun. Hal ini dipicu oleh prediksi pertumbuhan industri properti di tahun “kambing kayu” ini. Selain itu, agresivitas ini juga dipicu oleh rencana anak perusahaan dari PT PP (Persero) Tbk ini untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) di pertengahan tahun.
 
“Banyak pengamat yang menyatakan bahwa tahun ini akan menjadi momentum pertumbuhan bagi industri properti. Kami memprediksi bahwa industri properti akan tumbuh sekitar 10-15%,” Ujar Galih Saksono, Direktur Operasional PP Properti pada acara Obrolan Properti dan Pengenalan The Ayoma Apartement, Serpong (06/01/2015).
 
Galih menilai, industri properti yang sempat melambat di tahun 2014 kemarin disebabkan oleh kondisi politik yang belum stabil. Menurutnya, tahun lalu banyak investor yang “menahan” dan menunggu hasil dari Pemilu. Paska Pemilu tahun dinilai akan menciptakan stabilitas politik di Indonesia dan membangkitkan kembali kepercayaan diri para investor untuk bermanuver. Galih menyebutkan bahwa 2015 akan lebih nyaman dibanding tahun lalu.
 
Kepercayaan diri ini juga dipicu oleh raihan prestasi PP Properti di 2014 yang telah melampaui target. Tahun lalu, target awal pendapatan sekitar Rp 800 miliar, namun mendekati akhir tahun direvisi menjadi Rp 1,2 triliun. Dan, target ini telah dilampaui PP Properti di bulan November. Hingga akhir tahun 2014, PP Properti berhasil membukukan pendapatan pemasaran sebesar Rp 1,4 triliun. Untuk tahun ini, PP Properti menaikkan target pemasaran mereka hingga 80% menjadi Rp 2,5 triliun pendapatan pemasaran. Pendapatan pemasaran merupakan pendapatan kotor dari unit yang terjual. Sementara mengenai target laba, PP Properti optimis akan meraup laba bersih sekitar Rp 300 miliar.
 
Untuk mencapai target tersebut, PT PP Properti akan meluncurkan 5 produk teranyarnya pada tahun ini. Gunung Putri Square di kawasan Cibubur, Grand North East Residence di Surabaya, Tower 2 Grand Sungkono Lagoon, dan Tower 2 Grand Kemala Lagoon dengan total investasi Rp 885 miliar di tahun ini. 
 
Untuk mendukung manuver PP Properti di tahun ini, bulan Mei mendatang PP Properti akan melakukan IPO. Diharapkan, nantinya dapat menggalang dana sebesar Rp 1,5 triliun yang 70% dananya akan digunakan penuh untuk pengembangan bisnis. Rencananya, PP Properti akan menawarkan 30% dari sahamnya. Dana dari IPO ini dinilai dapat mendukung peningkatan kinerja dan kontribusi PP Properti pada bisnis perusahaan induk, PT PP (Persero) Tbk, yang pada tahun 2014 menyumbang 20%.
 
Karakter konsumen

Dalam menjalankan bisnis, Galih turut memonitor karakter para konsumennya. Galih menangkap bahwa beberapa poin yang diperhatikan oleh konsumen selain produk yang unik sebelum menentukan investasi. Pertama, adalah soal lokasi. Konsumen sangat melihat seberapa strategis lokasi produk tersebut. Strategis ini berkaitan dengan lokasi yang dekat dengan kebutuhan para konsumen. Secara umum, dikatakan strategis bila dekat dengan rumah sakit, sekolah, pusat perbelanjaan atau pasar, pintu tol sebagai akses ke wilayah lain. 
 
“Dari konsumen yang ada, kami berharap produk-produk kami diserap 40% oleh konsumen akhir. Hal ini agar konsumen dapat merasakan pengalaman yang menjadi keunggulan kami dan produk kami hidup dan ramai disinggahi, bukan sekadar menjadi objek investasi,” ujar Galih.
 
Selain lokasi yang strategis, Galih menangkap bahwa konsumen sangat melihat pihak yang menjadi pengembangnya. Hal ini terkait dengan ketepatan janji sang pengembang kepada konsumen, salah satunya adalah mengenai ketepatan waktu mulai dari ground breaking, topping off, hingga serah terima. Untuk menjawab hal-hal di atas, PP Properti memiliki inovasi berupa produk yang lokasinya tidak sampai 10 menit dari jalur tol dan ketepatan waktu penyelesaian proyek yang dijanjikan PP Properti kepada konsumen.

Related