Kalbe Tangkap Perkembangan Ilmu Biomedis dan Genomik di Tanah Air

marketeers article
Kalbe Tangkap Perkembangan Ilmu Biomedis dan Genomik di Tanah Air. (Dok. Kalbe)

PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) memperhatikan perkembangan ilmu biomedis dan genomik, termasuk stem cell, dalam upayanya untuk mengatasi penyakit degeneratif di Indonesia. Di sini, Kalbe berkomitmen dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan inovasi sesuai dengan nilai-nilai pendiri perusahaan.

Vidjongtius, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk mengungkapkan pihaknya bertujuan untuk terus mencari inovasi dan metode baru dalam transformasi layanan kesehatan, meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat Indonesia. Upaya ini dilakukan salah satunya melalui seminar internasional Dr. Boenjamin Setiawan Distinguished Lecture Series (DBSDLS) yang ketujuh.

“DBSDLS, yang telah berlangsung sejak tahun 2013, merupakan program edukasi dan diskusi mendalam mengenai riset dan teknologi kesehatan terkini. Peserta acara ini, meliputi peneliti, dokter, akademisi, dan praktisi kesehatan,” kata Vidjongtius seperti dikutip dalam siaran resminya, Minggu (8/10/2023).

Fokus tema tahun ini adalah pengobatan modern Genomic dan Stem Cell. Tujuan utamanya adalah mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi di bidang genomik dan stem cell, yang diharapkan dapat menjadi terobosan baru dalam pengobatan di Indonesia.

BACA JUGA: Mengenal Hepatitis A: Gejala, Faktor Risiko, dan Pengobatannya

Dr. Sandy Qlintang, M.Biomed., Deputy Director Stem Cell and Cancer Institute (SCI), menjelaskan bahwa manusia memiliki stem cell sejak lahir, tetapi seiring bertambahnya usia, jumlah dan kualitas stem cell mengalami penurunan, yang disebut sebagai penuaan stem cell.

“Faktor lingkungan seperti polusi, infeksi, dan faktor genetik juga berkontribusi pada penurunan ini. Penurunan jumlah dan kualitas stem cell dapat menyebabkan penyakit degeneratif. Terapi stem cell dianggap sebagai solusi yang menjanjikan untuk meningkatkan peluang kesembuhan pasien,” ujar Dr. Sandy.

Kalbe telah aktif mengembangkan penelitian dan inovasi di bidang Cell Therapy dan Genomik. Pada tahun 2006, perusahaan mendirikan Stem Cell and Cancer Institute untuk meneliti dan mengembangkan terapi berbasis sel punca dan gen.

Tahun 2009, Kalbe meresmikan Kalbe Genomics atau KalGen, laboratorium diagnostik molekuler pertama di Indonesia. Jika awalnya fokus pada pemeriksaan genetik sel kanker, kini telah berkembang pada pemeriksaan genetik untuk berbagai penyakit lainnya.

BACA JUGA: Kasus Sifilis Naik, Kenali Penyebab dan Pengobatannya

Pada tahun 2010, melalui anak perusahaannya, PT Bifarma Adiluhung, Kalbe mendirikan Regenerative and Cellular Therapy atau ReGeniC untuk memberikan layanan pemrosesan sel punca dengan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan POM, menjawab kebutuhan penelitian di bidang terapi berbasis sel punca untuk berbagai penyakit.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related