Kampanye #ZerotoLandfill, Cara Super Indo Kelola Sampah

marketeers article
Zero waste concept. Eco bags with fruits and vegetables, glass jars with beans, lentils, pasta. Eco-friendly shopping, flat lay

Sampah merupakan masalah yang tidak ada habisnya. Terlebih, manusia terus melakukan konsumsi yang akan menyebabkan produksi sampah terjadi setiap harinya. Sebagai masalah yang seakan tidak bisa dihindari, mengatasi sampah tidak lagi tentang menghentikan konsumsi, tapi mengelola bagaimana sampah yang dihasilkan dari berbagai kegiatan agar tidak menumpuk.

Super Indo menjadi salah satu perusahaan yang memiliki program untuk mengatasi permasalahan sampah. Bersamaan dengan Hari Peduli Sampah Nasional 2020, Super Indo meresmikan program penanganan sampah #ZerotoLandfill.

“Masalah penumpukan sampah dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Super Indo mewujudkan komitmen bisnisnya dalam bentuk #ZerotoLandfill yang mengalihfungsikan sampah sebagai manfaat,” kata Johan Boeijenga, Chief Executive Officer Super Indo.

#ZerotoLandfill merupakan program pengelolaan sampah ramah lingkungan yang akan dilakukan di setiap kegiatan operasional Super Indo. Untuk memperkuat program ini, Super Indo menggandeng mitra pengelolaan sampah seperti FoodBank of Indonesia, Magalarva, dan Delta Hijau Abadi untuk menjadi pengepul dan pengolah sampah yang dihasilkan oleh Super Indo.

“Bisnis kami menghasilkan sampah setiap hari, terutama sampah organik. Biasanya, sampah jenis ini dipandang tanpa nilai karena sifatnya yang telah membusuk dan tidak dapat digunakan lagi. Padahal, jika dikelola dengan baik dan bijak, sampah organik bisa sangat bermanfaat,” jelas Yuvlinda Susanta, Head of Corporate Affairs & Sustainability Super Indo.

Super Indo menerapkan skala prioritas dalam penanganan sampah organik. Pertama, mengolah sampah organik menjadi produk bernilai. Kedua, memanfaatkan sampah organik untuk kegiatan sosial kemasyarakatan.

Dalam mengolah sampah organik, Super Indo membaginya menjadi tiga jenis sampah terbanyak yang dihasilkan dari kegiatan operasional. Yaitu sampah sisa bahan makanan (buah, sayur, daging, ikan), minyak goreng bekas pakai, dan produk makanan dan minuman yang masih baik, namun tidak dapat dijual.

Melalui program #ZerotoLandfill, sampah dikelola agar tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pengelolaan sampah ini bisa beragam. Seperti yang dilakukan oleh salah satu mitra perusahaan, Magalarva yang menggunakan sampah buah dan sayur untuk mengembangbiakkan larva berprotein tinggi. Larva ini kemudian digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk organik.

“Dengan adanya program ini, Super Indo sekaligus menerapkan konsep circular economy yang dapat memberi nilai tambah dalam lini bisnis Super Indo,” tutup Yuvlinda.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related