Kamu Ingin Membeli Barang Secara Kredit? Pertimbangkan Dulu Tiga Hal Ini

marketeers article
Book bank, credit cards, the calculator, a ball pen.

Saat ini, tren membeli barang secara kredit tengah naik daun di kalangan masyarakat. Bukan tanpa alasan, layanan kredit atau mencicil membuat konsumen merasa mampu membeli produk yang sebelumnya dianggap tidak terjangkau. Mulai dari laptop, smartphone, hingga mobil akan terkesan lebih terjangkau jika proses pembayarannya dilakukan secara mencicil setiap bulan dalam jangka waktu sekian tahun.

Metode pembayaran secara kredit atau mencicil memang jamak ditemui dan digunakan pada produk yang memiliki harga relatif mahal dibandingkan pinjaman. Contoh layanan kredit yang kini digandrungi masyarakat adalah paylater dan cicilan tanpa kartu kredit. 

Dengan syarat pengajuan mudah dan tenor cukup panjang, barang yang dibanderol jutaan rupiah akan terkesan murah dan terjangkau karena cicilan per bulannya hanya berkisar ratusan ribu saja. 

Meski begitu, tidak seharusnya kamu menjadi mudah tergiur dengan penawaran metode pembayaran secara kredit ini setiap akan membeli sebuah barang. Pasalnya, jika keseluruhan cicilan tersebut dihitung, harga barang yang dibeli secara kredit bisa jadi jauh lebih mahal. Penyebabnya tidak lain karena adanya beban bunga dan biaya tambahan setiap kali melakukan pembayaran cicilan. 

Mengetahui hal ini, kamu tentu harus bisa bersikap lebih bijak ketika ingin membeli barang secara kredit, apalagi ketika keuangan sebenarnya mampu membeli secara tunai. Meski sekarang sudah banyak iming-iming layanan pinjaman online terbaik yang bisa didapatkan dengan syarat mudah. 

Selain harga yang membengkak, ada tiga hal lain yang wajib kamu pertimbangkan ketika akan mencicil sebuah barang agar tak merugi. Apa saja?

Pertama, sistem kredit merupakan trik untuk memancing daya beli konsumen. Pada dasarnya, adanya sistem pembayaran kredit atau cicilan adalah trik marketing untuk menarik daya beli masyarakat. 

Harga barang yang awalnya terlalu mahal dan tidak terjangkau, dengan adanya sistem pembayaran bulanan, produk tersebut akan menjadi lebih potensial untuk dibeli konsumen. 

Bagaimana tidak? Harga mobil yang awalnya ratusan juta Rupiah saja bisa dicicil dengan angsuran Rp 3.000.000 sampai Rp 5.000.000 setiap bulannya. Hal ini memunculkan pola pikir dalam masyarakat ketimbang menabung dalam jangka waktu yang lama, mending memanfaatkan layanan cicilan ini ketika membeli barang dengan harga yang sangat mahal tersebut. 

Selain itu, metode pembayaran ini juga memberi ilusi bahwa kamu bisa membeli produk apapun tanpa terkecuali. Tidak peduli seberapa mahal harganya, jika bisa dicicil dengan tenor yang panjang, angsurannya sudah pasti akan terlihat ringan juga. 

Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan membeli barang secara kredit ini, terutama jika barang tersebut dibutuhkan untuk keperluan produktif. Akan tetapi, jika kamu mampu membelinya secara tunai, maka sebaiknya hindari layanan kredit ini. Atau, sebagai solusi agar lebih mudah membeli barang secara cash, kami bisa memanfaatkan produk investasi yang memiliki risiko kecil agar dana dapat berkembang dan terkumpul dengan lebih cepat. 

Kedua, menurunnya value dari barang yang dicicil seiring waktu. Hal yang wajib diingat saat membeli barang secara kredit adalah menurunnya value atau nilai dari barang tersebut seiring berjalannya waktu. Sebagai contoh, ketika kamu mengajukan kredit mobil dengan tenor 10 tahun, valuasinya akan terus menciut seiring waktu. Dalam tiga atau lima tahun saja, harga jual mobil sudah pasti akan terpangkas.

Belum lagi, risiko terjadinya kerusakan akibat kecelakaan. Saat hal tersebut terjadi, kamu tentu tetap harus menyelesaikan proses kredit hingga tuntas. Jadi, pertimbangkan baik-baik poin ini sebelum memutuskan untuk membeli produk secara mencicil dan pastikan nilai valuasinya tidak banyak tergerus hingga selesai masa kreditnya. 

Ketiga, tingkat suku bunga yang bisa terlampau tinggi. Perbedaan paling mendasar dari membeli barang secara tunai dan kredit adalah beban bunganya. Ketika membeli barang secara mencicil, kamu akan dikenai biaya bunga yang sudah pasti akan membuat harga beli barang melonjak tajam. Tergantung dari layanan yang dipilih dan tenor pelunasannya, tingkat suku bunga saat mencicil barang dapat mencapai puluhan persen per tahunnya. 

Karena alasan inilah mengapa pembelian barang secara kredit sebaiknya dihindari. Selain dapat membuat harga barang membengkak, kondisi keuangan kamu akan terus terbebani setiap bulannya karena harus membayar angsuran. Jika beban cicilan terlalu besar, risiko arus keuangan terganggu akan menjadi lebih tinggi.

Bahkan, jika seluruh cicilan kamu nilainya telah melebihi 30 persen dari pendapatan bulanan, kamu akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab itu, perhatikan tingkat suku bunga yang dibebankan saat akan mencicil sebuah barang dan pastikan tagihan seluruh angsuran kamu setiap bulannya tidak lebih dari 30 agar kondisi keuangan bisa tetap kondusif.

Related