Kanibalisme Hingga Mental, Pertimbangan Indosat Sebelum Rilis TekTok Mobile

marketeers article

Baru-baru ini Indosat merilis produk baru yang dinamai TekTok Mobile. Presiden Direktur dan CEO Indosat Alexander Rusli mengatakan produk ini adalah revolusi di bisnis telekomunikasi karena pengguna bisa memilih sendiri layanan yang diinginkan. Namun, ia juga mengatakan pihaknya butuh waktu cukup lama sebelum akhirnya berani merilis TekTok Mobile.

Menurut Alex, keputusan peluncuran TekTok Mobile cukup lama karena banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Terlebih, produk ini ditawarkan dengan konsep “semua terserah gue” dan proses pengenalan dilakukan secara viral serta mouth-to-mouth berbasis komunitas. Pasalnya, platform ini tak jarang dipakai sebagai medan pertempuran oleh pihak-pihak tertentu. Feedback negatif di berbagai forum dan komunitas online tentu bisa jadi masalah yang cukup merepotkan.

“Justru itulah mengapa kami butuh sekitar setahun sebelum memutuskan. Bukan soal teknis, tapi lebih pada persiapan mental,” ungkap Alex pada peluncuran TekTok Mobile, Senin (6/4/2015).

Indosat sempat mempertimbangkan untuk menyerahkan operasional produk ini kepada pihak lain atau bekerja sama dengan OTT. Namun, keputusan untuk mengelola sendiri akhirnya diambil. Indosat membentuk tim khusus yang pada tahap awal ini terdiri dari sembilan orang. “Kasarnya, mereka bekerja tidak di kantor. Kami ingin mereka melihat dari luar dan mengelola produk di luar ekosistem Indosat,” kata Alex.

Dengan peluncuran TekTok Mobile, kanibalisme produk diakui Alex pasti terjadi. Ini adalah pertimbangan lain mengapa Indosat butuh waktu sebelum akhirnya merilis produk ini ke pasaran. Hanya saja, langkah ini perlu diambil karena Indosat merasa harus lebih dekat dengan pelanggan.

“Cepat atau lambat, produk semacam ini pasti keluar. Jadi, daripada orang lain yang mengerjakan lebih baik kita sendiri. Lebih bagus kami kanibal sendiri daripada orang lain yang melakukan. Tapi, saya kira masing-masing produk punya segmennya sendiri,” pungkas Alex.
 

Related