Kanmo Group: Aksesibilitas Jadi Tantangan Terbesar Peritel Selama Pandemi

marketeers article

Industri retail menjadi industri yang terdampak akibat pandemi COVID-19, terutama pada kategori lifestyle yang bukan termasuk ke dalam kebutuhan prioritas. Maya Anggraini selaku Group VP Brand Management Fashion and Accessories Division Kanmo Group menegaskan bahwa tantangan terbesar para pelaku retail selama pandemi ialah aksesibilitas.

Menurutnya, untuk bisa bertahan di masa sulit seperti saat ini harus lincah beradaptasi dan jeli melihat peluang dari apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Tentu, hal ini harus didukung dengan menemukan media yang tepat dalam menjangkau konsumen.

“Pandemi banyak mengubah perilaku sosial dalam kehidupan masyarakat dan ini berhasil memengaruhi bagaimana mereka melihat produk. Dengan segala batasan, pelaku retail harus mampu membawa aksesibilitas ke konsumen dengan lebih baik,” ujar Maya pada acara Marketeers Goes To Mall, Meet The Tenants: Lifestyle Retail pada Kamis, (05/08/2021).

Kanmo Group yakin, mampu menjawab tantangan terkait akses dengan melakukan gebrakan. Perusahaan pun meluncurkan official website pada dua merek di bawah naungannya yaitu Coach dan Kate Spade. Melalui kanal ini, penjualan berhasil meningkat 20% dibanding sebelum menerapkan online selama pandemi.

Omni channel sebenarnya bukan hal yang baru bagi Kanmo Group, namun pandemi justru menjadi akselerator bagi pasar di Indonesia yang mendorong masyarakat untuk lebih siap menjalani aktivitas yang serba online. Khususnya dalam berbelanja produk yang dibanderol harga cukup mahal secara online,” papar Maya.

Maya menambahkan, sebagai makhluk sosial yang suka berinteraksi, sebelum pandemi retail menjadi salah satu sarana entertainment. Pasalnya, masyarakat Indonesia cenderung pergi ke pusat perbelanjaan setiap akhir pekan hanya untuk sekadar cuci mata, makan, bahkan berbelanja.

“Pelaku retail dituntut untuk dapat melihat peluang di tengah kesulitan. Menjadi lebih kreatif dalam menghasilkan inovasi berdasarkan tren, ketertarikan dan kebutuhan masyarakat. Selain itu, brand perlu cekatan dalam beradaptasi agar lebih jeli menentukan pendekatan yang tepat ke konsumen yang banyak berubah akibat pandemi,” tutup Maya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related