Kasus kanker kolorektal pada kelompok usia muda, termasuk Gen Z, menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan. Studi terbaru dari Singapore General Hospital (SGH) dan National Cancer Centre Singapore (NCCS) mengungkap makin banyak orang dewasa di bawah usia 50 tahun yang terdiagnosis kanker kolorektal.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal JMIR Public Health and Surveillance pada Februari lalu ini menganalisis lebih dari 53.000 kasus kanker kolorektal, yang tercatat dalam Singapore Cancer Registry selama periode 1968 hingga 2019.
Dari total kasus tersebut, sebanyak 6.183 kasus terjadi pada individu berusia antara 20 hingga 49 tahun. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa angka kejadian kanker kolorektal dini pada kelompok usia muda meningkat dari 5 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 1968 menjadi 9 kasus per 100.000 pada 1996.
Peningkatan ini terus terjadi setiap tahun dengan rata-rata kenaikan sebesar 2,1%. Meskipun laju peningkatan melambat, angka tersebut tetap naik menjadi 10 kasus per 100.000 pada tahun 2019, dengan kenaikan sekitar 0,64% per tahun.
BACA JUGA: Jalan Kaki Bisa Jadi Olahraga Alternatif Pengganti Lari
Menanggapi tren ini, Sulpiana selaku dosen Fakultas Kedokteran IPB University pun memberikan penjelasan. Menurutnya, faktor genetik serta gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu utama munculnya kanker kolorektal di usia muda.
“Faktor genetik memiliki peran penting, terutama pada individu yang memiliki riwayat keluarga penderita kanker,” katanya, dikutip dari ipb.ac.id, Rabu (16/4/2025).
Selain faktor keturunan, Sulpiana juga menyoroti pengaruh gaya hidup. Pola makan yang tidak seimbang, minimnya aktivitas fisik, serta kebiasaan mengonsumsi makanan olahan dan daging merah dalam jumlah berlebih turut meningkatkan risiko kanker ini.
Ia menambahkan bahwa gejala awal kanker kolorektal yang perlu diwaspadai, di antaranya ialah perubahan pola buang air besar, munculnya darah dalam feses, nyeri atau kram di perut, hingga penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas dan rasa lelah berlebihan.
BACA JUGA: Mengenal Penyebab Pendarahan Otak Tanpa Gejala
Untuk deteksi dini, Sulpiana menyarankan individu dengan riwayat keluarga penderita kanker kolorektal atau pengidap Irritable Bowel Syndrome (IBS) melakukan pemeriksaan kolonoskopi sebelum usia 40 tahun. Ia merekomendasikan untuk memanfaatkan teknologi serta aplikasi kesehatan untuk membantu generasi muda dalam memantau kondisi tubuh dan mendeteksi gejala atau risiko yang berkaitan dengan kanker kolorektal.
Sebagai langkah pencegahan, Sulpiana pun mengimbau masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat, mulai dari mengonsumsi lebih banyak buah, sayur, dan makanan berserat tinggi, hingga membatasi asupan daging merah dan makanan olahan.
“Tak kalah penting, lakukan aktivitas fisik secara rutin agar berat badan tetap ideal dan kesehatan saluran pencernaan terjaga,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk