Ke Mana Emirsyah Satar Setelah Tidak di Garuda Indonesia?

marketeers article

Bicara mengenai Emirsyah Satar, sepertinya sosok ini tidak bisa dilepaskan dari maskapai Garuda Indonesia begitu saja. Memang, akhir tahun lalu ia telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO maskapai ini. Tapi, kiprahnya selama kurang lebih sembilan tahun memimpin Garuda tidak mudah dilupakan orang. Apalagi, di bawah kendalinya Garuda berhasil menjadi maskapai yang terbilang bagus prestasinya di antara pemain global lainnya.  

Lalu, ke mana pria ini setelah melepas jabatan CEO Garuda Indonesia? Emirsyah kembali ke dunia awal saat memulai kariernya, yaitu bidang finansial. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (”Perseroan”) yang dilaksanakan 7 April 2015 telah menyetujui pengangkatan Emirsyah Satar sebagai Komisaris (Independen), berlaku efektif jika dan pada saat lulus uji kelayakan dan kepatutan (Fit and Proper Test) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Memang, dunia finansial merupakan bidang yang paling dominan dalam sejarah kariernya. Ia masuk di industri keuangan sebagai seorang auditor di Price Waterhouse Cooper. Kemudian mengambil posisi penting di beberapa perusahaan di dalam dan luar negeri, termasuk Citibank NA, Jan Darmadi Group, dan Niaga Finance – Hong Kong.

Di Danamon, pada dasarnya Emirsyah bukan orang baru, lantaran pada awal tahun 2003 ia adalah Deputi CEO Bank Danamon. Baru di tahun 2005, ia diangkat oleh Pemerintah Indonesia sebagai President & CEO Garuda Indonesia dan membuatnya sebagai salah satu CEO sebuah maskapai penerbangan termuda di kawasan Asia Pasifik. 

Selain perubahan susunan dewan komisaris yang memasukkan Emirsyah sebagai salah satu komisaris independen, RUPST juga membuat beberapa keputusan lain. Di antaranya menyetujui pembayaran dividen tahun buku 2014, perubahan dalam beberapa pasal Anggaran Dasar Perseroan untuk penyesuaian dan pemenuhan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2014, dan pengesahan Laporan Tugas Pengawasan Tahunan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

RUPST menyetujui pembayaran dividen tahun buku 2014 sebesar 30% dari laba bersih (konsolidasi) Perseroan setelah pajak atau kurang lebih Rp 781.205.100.000 yang merupakan sebesar  Rp 81,50 per lembar saham. Sedangkan 1% dari laba bersih akan dialokasikan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas. Sisa dari laba akan dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan.

 “Pada tahun 2014, Perseroan mulai menerapkan berbagai inisiatif transformasi bisnis untuk menghasilkan perubahan positif yang akan meningkatkan produktivitas serta kualitas layanan terhadap nasabah. Langkah-langkah ini diharapkan akan memperkuat kinerja Perseroan sehingga memiliki pondasi yang kokoh untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan. Pada tahun 2015, kami tetap berfokus pada sektor mass market, terutama pada segmen usaha mikro dan pembiayaan kendaraan bermotor,“ kata Sng Seow Wah, Direktur Utama Bank Danamon. 

Related