Kebut Transisi KLBB, Pemerintah Subsidi Rp 7 Juta per Unit Motor Listrik

marketeers article
Motor Listrik Charged Indonesia Rakitan Lokal, Investasi US$ 38 Juta. (Dok. Charged Indonesia)

Pemerintah terus berupaya untuk menggejot transisi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB). Tujuannya untuk menekan emisi gas karbon dan mengejar target net zero emission 2060.

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) mengatakan dalam waktu dekat peraturan transisi KLBB terkait akan segera difinalkan pada rapat terbatas (ratas) dengan menteri dan presiden. Nantinya, kebijakan yang dikeluarkan menyangkut pada subsidi yang diberikan pemerintah agar harganya makin bersaing.

“Mudah-mudahan minggu depan, awal Februari 2023. Sekitar Rp 7 juta kira-kira untuk motor listrik baru dan nanti akan diumumkan semua, nanti akan diprioritaskan untuk rakyat yang sederhana,” kata Luhut melalui keterangannya, dikutip Senin (30/1/2023).

BACA JUGA: Luhut: Semua Produsen Mobil Listrik Akan Investasi di Indonesia

Luhut mengklaim Indonesia telah siap dalam membangun ekosistem menuju transformasi KLBB. Ini ditandai dengan telah dibangunnya proyek kawasan industri Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning, Kalimantan Utara.

Ekosistem yang dibangun meliputi bahan baku atau raw material, refinery, hingga electric vehicle (EV) battery-nya. Proyek tersebut sudah berjalan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan ground-breaking tanggal 27 Februari.

“Jadi ini one of the largest and greatest downstream industry akan ada di Tanah Kuning nanti,” ujarnya.

BACA JUGA: Luhut: 95% Anggaran Harus Dibelanjakan Produk Dalam Negeri

Luhut menambahkan dengan adanya downstream industry membuat perekonomian Indonesia lebih berimbang antara kawasan Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Dulu ekonomi banyak di Jawa dan Sumatera.

Kendati demikian, sekarang investasi 53% atau lebih sudah ada di Indonesia Timur. Dia mengklaim pendidikan terbaik, Politeknik terbaik berada di Indonesia Timur.

“Di Davos, Swiss, saya sudah sampaikan kami buat integrated project sehingga renewable energy di Sulawesi seperti wind, solar panel, hydro power, geotermal diintegrasikan mengurangi coal fire itu sebagai bagian dari JETP (Just Energy Transformation Project),” kata Luhut.

Tak hanya itu, Luhut menyampaikan Indonesia terus memanfaatkan inisiatif pertumbuhan hijau sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan menyambut baik kolaborasi dengan pemain global. Selain itu, pascasuksesnya penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, Presiden Jokowi telah memberikan arahan untuk segera menindaklanjuti dengan membentuk task force untuk finalisasi kesepakatan, ada 226 proyek multilateral dengan nilai US$238 miliar dan 140 proyek bilateral dengan nilai US$ 71,4 miliar.

“Di samping itu, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan South-South Cooperation untuk mendongkrak investasi dan ekspor,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related