Kejar Penyaluran Tepat Sasaran, Beli BBM Bersubsidi Akan Dibatasi

marketeers article
Pembelian BBM Bersubsidi Akan Dibatasi, Pertamina: Agar Tepat Sasaran (FOTO:123RF)

Pemerintah berencana mengatur kembali penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan merevisi aturan distribusinya. BBM bersubsidi atau Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) memiliki dua jenis, yakni Pertalite dan Solar.

Irto Ginting, Sekretaris Perusahaan Pertamina PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading mengatakan revisi aturan tersebut tengah dimatangkan. Fokus aturan akan menyasar siapa yang pantas menerima BBM bersubsidi.

“Pemerintah sedang merevisi Perpres 191/2014, menyusun kriteria penerima BBM bersubsidi,” kata pria yang disapa Ginting ini kepada Marketeers melalui pesan singkat, Rabu (8/6/2022).

Dia menilai revisi aturan distribusi Pertalite dan Solar perlu dilakukan. Pasalnya, tidak sedikit ditemui kendaraan yang masuk kategori mewah menggunakan Pertalite dan Solar. Terlebih, dengan kondisi harga minyak mentah dunia yang tinggi, pengaturan distribusi Pertalite dan Solar harus lebih tepat sasaran.

“Bahwa dengan ditetapkannya Pertalite sebagai JBKP, artinya sebagai BBM bersubsidi, maka penyalurannya harus tepat kepada masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi sehingga perlu diatur kriteria yang tepat,” ujarnya.

Revisi aturan tersebut akan memuat penggunaan aplikasi MyPertamina dalam mengatur pembelian Pertalite dan Solar. Dengan proses digitalisasi, pembelian akan tercatat dan transaksi berulang dapat dihindari.

Untuk menggunakan MyPertamina, masyarakat bisa mengunduhnya baik di PlayStore ataupun AppStore. Masyarakat perlu mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi sebelum digunakan. Data yang didaftarkan akan dicek oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan dinilai apakah pantas menggunakan Pertalite dan Solar.

“Pemerintah sudah mengeluarkan subsidi sedemikian besar, di tengah harga minyak yang tinggi,” ucapnya.

Pertamina juga telah berupaya mendorong penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi seperti Pertamax. Hal itu untuk mengurangi penggunaan BBM bersubsidi karena tidak ramah lingkungan.

Menurut dia, pada Januari 2022 tren peningkatan konsumsi BBM berkualitas juga dibuktikan dengan meningkatnya proporsi konsumsi masyarakat secara nasional. Konsumsi Pertamax secara nasional terus meningkat mendekati 14%.

Untuk jenis diesel, kata Irto, saat ini konsumsi Dexlite juga terus menunjukkan peningkatan meskipun masih kecil di angka 2%. Oleh karena itu, Pertamina bakal terus berupaya menggejot konsumsi Dexlite melalui edukasi secara berkelanjutan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related