Kejar Swasembada Pangan, ID FOOD Siapkan 2.097 Bidang Tanah Senilai Rp 14,6 Triliun

marketeers article
Aset tanah milik Id Food. Sumber gambar: Kementerian BUMN.

Holding BUMN Pangan ID FOOD menyiapkan aset sebanyak 2.097 bidang tanah dan bangunan dengan nilai Rp 14,6 triliun untuk mengejar target swasembada pangan.

Langkah ini dilakukan agar bisa berkontribusi terhadap peningkatan produksi serta distribusi komoditas pangan strategis. Yosdian Adi Pramono, VP Sekretaris Perusahaan Id Food menjelaskan aset-aset tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kendati demikian, masih ada sebagian kecil aset tanah dan bangunan yang saat ini masih dikuasai swasta, instansi, atau perorangan.

BACA JUGA: Jaga Stabilitas Harga Bawang, ID FOOD Usulkan Gudang Penyimpanan

“Mayoritas dari aset tersebut telah clean and clear atau siap dioptimalkan untuk mendukung swasembada pangan,” kata Yosdian melalui keterangan resmi, Selasa (14/1/2025).

Berdasarkan laporan yang dirilis Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), disebutkan terdapat 147 titik aset yang saat ini masih belum dikelola secara penuh oleh perusahaan. Terkait hal ini, perseroan telah menyiapkan dan melakukan langkah-langkah pengamanan.

BACA JUGA: Perkuat Rantai Pasok, ID FOOD Diminta Maksimalkan Pergudangan

Langkah pengamanan meliputi tracking dokumen kepemilikan terkait tanah dan bangunan milik perusahaan. Untuk aset yang masih dalam status penggunaan atau okupasi pihak ketiga, Yosdian menuturkan perusahaan secara bertahap melakukan mediasi untuk mengklarifikasi atas kepemilikan aset, tentunya setelah melakukan koordinasi dengan BPN setempat.

Pada tahun 2025, ID FOOD akan melakukan proses sertifikasi aset sebanyak 282 bidang aset. Langkah tersebut untuk meningkatkan aset clean and clear agar dapat segera dioptimalkan untuk menunjang tercapainya target produksi dan pendapatan perusahaan.

“Untuk memastikan sertifikasi tersebut, kami telah menganggarkan biaya pengurusan atas hak tanah dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahunan (RKAP) secara bertahap,” katanya.

Untuk mengembalikan aset yang dikuasai pihak ketiga, perseroan terus melakukan upaya-upaya persuasif maupun hukum, seperti penerbitan surat peringatan dan surat somasi. Koordinasi dengan konsultan hukum atau jaksa pengacara negara pun terus dilakukan agar memperoleh legal opinion.

“Jika upaya secara persuasif tidak ditanggapi, korporasi akan meneruskan upaya hukum dalam bentuk pelaporan ke aparat penegak hukum,” katanya.

Terkait aset yang dikuasai pihak ketiga terdapat juga aset yang telah menjadi fasilitas umum. Perusahaan telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan kantor pertanahan setempat untuk penentuan langkah penyelesaian lebih lanjut.

“Kami juga melakukan upaya pengamanan secara administrasi, dengan menerapkan digitalisasi pengelolaan aset tetap dalam Sistem Informasi Manajemen Aset, yang berisi dokumentasi seluruh aset tetap ID FOOD Group dengan informasi yang terperinci.

Yosdian kemudian menyebutkan sejumlah langkah pengamanan aset yang telah sukses dijalankan ID FOOD pada tahun 2024, di antaranya pengamanan aset PT Sang Hyang Seri (SHS), anak perusahaan. Selain itu, perseroan melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) juga telah melakukan penyelesaian pengamanan sepuluh aset rumah dinas milik PPI.

Pada tahun 2024 SHS berhasil menguasai kembali aset perusahaan sebanyak 51 bidang aset berupa rumah dinas yang sebelumnya dihuni oleh pihak lain. Dengan pengamanan tersebut SHS dapat melakukan optimalisasi dan pengembangan untuk pengembangan bisnis benih perusahaan.

Adapun dalam rangka mendukung target swasembada pangan, saat ini ID FOOD memiliki 1.085 gudang dengan total kapasitas 2,5 juta ton yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Gudang tersebut terdiri atas, 525 unit dry non-food warehouses dengan kapasitas 1,4 juta ton, 535 unit dry food warehouses dengan kapasitas 1 juta ton, dan 25 unit cold storage dengan kapasitas 19.000 ton.

Gudang-gudang tersebut dikelola oleh anak usaha ID FOOD yang bergerak di sektor perdagangan dan logistik, perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, dan garam. Menurut Yosdian, selain berupa gudang, perseroan juga tengah menyiapkan aset berupa bangunan di lokasi strategis untuk dikolaborasikan sebagai dapur bagi program Makan Sehat Bergizi (MSB).

“Mengingat ini diperuntukkan bagi dapur MSB, maka kami pilih aset-aset yang representatif, seperti berada di tengah pemukiman dan titik yang mudah diakses serta memiliki standar bangunan dan daya dukung lingkungan yang baik sesuai dengan persyaratan BGN,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS