Kekean Gallery Bawa Fesyen Indonesia ke Panggung Internasional

marketeers article

Usaha kecil dan menengah dari sektor industri fesyen memiliki cerita unik untuk go global. Datang dari sebuah galeri tekstil di Bali, Kekean Wastra Gallery yang berhasil menembus pasar tekstil internasional lewat identitas produknya yang sarat dengan nilai ke-Indonesiaan. 

Aam Hamada, Founder Kekean Wastra Gallery mengatakan bahwa potensi tekstil tradisional Indonesia di pasar Internasional sangat besar. Tekstil tradisional Indonesia terkenal memiliki kualitas tinggi, terutama produk tekstil berkelanjutannya. Tak hanya itu, motif-motif dan desain yang kental dengan budaya khas lokal juga menambah Keunikan. Tekstil Indonesia sendiri selalu masuk sebagai produk mewah di pasar ekspor sehingga cukup menguntungkan. 

“Kekean Gallery masuk ke pasar tekstil ekspor pada tahun 2017 dengan negara tujuan Jepang dan Hongkong. Tujuan ini disesuaikan dengan target pasar kami yang bergerak di bisnis eco-ethical sustainable textile yang mana Jepang merupakan negara yang telah memperhatikan nilai berkelanjutan terhadap sandang. 

Kekean Gallery mengembangkan bisnis tekstil etnik berkelanjutan sejak Desember 2014. Kekean Gallery berupaya berbisnis sembari menyejahterakan lingkungan sekitar. Galeri ini menggandeng perempuan pengrajin tekstil di Bali dengan prinsip pemberdayaan, keberlanjutan, dan ramah lingkungan. Kekean Gallery juga ikut memberdayakan dirinya sendiri dengan proaktif mengikuti program pengembangan UKM yang diadakan oleh Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan.

Sukses di pasar Jepang dan Hongkong, Kekean Gallery menjejakkan kaki di pasar tekstil Eropa dan Afrika. Saat itu, Aam menyadari, bahwa meskipun merek memiliki identitas, namun bisnis akan kembali pada apa yang diinginkan konsumen. Jadi,  pelaku bisnis harus menyesuaikan diri dengan permintaan pasar, namun tanpa meninggalkan core business.

“Pasar Eropa lebih bersahabat dengan tekstil Indonesia karena mereka menyukai nilai-nilai etnik yang disajikan. Tapi, hal ini tidak terjadi di Afrika Selatan. Untuk memasuki pasar Afrika Selatan, Kekean Gallery beradaptasi dengan memberikan tekstil dengan warna cerah. Permasalahannya adalah kami tidak memproduksi tekstil dengan pewarna sintetis, sehingga sulit untuk memenuhi permintaan ini. Kami menggandeng mitra yang bisa memproduksi pewarna kain alami dengan hasil yang cerah,” jelas Aam.

Aam memastikan pengembangan produk dan mereknya terkontrol dengan berbagai strategi supply, mitra, dan pengawasan kontrol kualitas yang ketat terhadap para pengrajin. Pasar internasional sangat sensitif dengan kualitas dan konsistensi. Dengan  memberikan produk yang sesuai ekspektasi, merek bisa memperkuat posisi dan meningkatkan bisnis di negara tujuan.

Kesuksesan terus diraih oleh Kekean Gallery dengan tetap menjaga konsistensi menyeimbangkan bisnis dengan nilai-nilai pemberdayaan dan keberlanjutan. Pada tahun 2020, Aam mendirikan PT Kekean Primanda Indonesia dan membuka penjualan tekstil yang lebih luas di pasar Internasional. Ia mendapatkan kesempatan untuk bermitra dengan merek fesyen global Christian Dior sebagai supplier  tekstil etnik asal Indonesia.

“Kuncinya adalah proaktif dan terus berupaya memajukan bisnis. Pelaku usaha harus menyesuaikan strateginya baik bisnis, marketing, positioning, bahkan branding dengan target pasar yang dituju,” tutup Aam.

Editor: Sigit Kurniawan

Related