Kontraksi ekonomi selama dua kuartal berturut-turut mengantarkan Indonesia pada resesi ekonomi sejak kuartal III-2020. Perlambatan ekonomi yang terjadi pun berbanding lurus dengan produktivitas dan pendapatan beberapa perusahaan yang menurun signifikan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia mengalami kontraksi ekonomi sebesar 5,32% pada kuartal II-2020, dan -3,49% pada kuartal III-2020 year-on-year (y-o-y).
Di tengah kondisi ini, kemampuan mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) dengan baik diyakini dapat menjadi salah satu motor penggerak profitabilitas bisnis di kala krisis.
Menurut Lusi Agustina, People Relation Manager Moka, perusahaan saat ini ditantang agar tetap agile di tengah berbagai perubahan yang terjadi. Mengelola SDM dengan baik pun diyakini dapat memacu perusahaan untuk lebih inovatif dan mendorong profitabilitas.
Guna mendukung efektivitas kerja para SDM di dalam perusahaan, Elabram menciptakan aplikasi di bidang Human Resources (HR) berbasis smartphone, WMS.
“Pandemi ini jelas menjadi tantangan besar di dalam industri HR yang selalu melakukan tatap muka di dalam komunikasi dan koordinasi dengan tim internal maupun pihak eksternal. Sistem ini digunakan untuk memantau produktivitas karyawan selama bekerja dari rumah,” ungkap Deputy Head of MSO Elabram Indonesia Kukandi di Jakarta, Selasa (08/12/2020).
Aplikasi ini dapat memantau kehadiran secara online, keaktifan bekerja dari rumah, respon dan delivery pelayanan kepada customer, hingga pemenuhan Key Performance Indicator (KPI), serta target perusahaan.
Selain permasalahan bekerja jarak jauh, HR juga harus lebih proaktif dalam mengamati berbagai faktor lain. Mulai dari melakukan pemeriksaan terhadap struktur organisasi perusahaan, cash-flow, dan berbagai prediksi keuangan.
Hal ini penting untuk memandu HR dalam mengambil keputusan dan menciptakan culture baru yang sesuai dengan perubahan yang terjadi.