Kembali Digelar, JIPREMIUM 2023 Ditargetkan Raih Transaksi US$ 100 Juta

marketeers article
Konferensi pers Jakarta International Premium Products Fair (JIPREMIUM) 2023. Sumber gambar: Marketeers/Nugraha Setia.

Pusat convention dan exhibition center asal Korea Selatan (COEX), Korea International Trade Association (KITA) dan PT Aremgo Grafindo kembali menggelar pameran Jakarta International Premium Products Fair (JIPREMIUM) 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Hal A dan B. Rencananya kegiatan tersebut diselenggarakan pada 14 hingga 17 September 2023.

Andrew Soh, Chief Executive Officer (CEO) Aremgo Grafindo menuturkan pada tahun ini JIPREMIUM akan menghadirkan ratusan produk dari berbagai industri di Korea Selatan dan Indonesia. Selama empat hari pameran berlangsung, ditargetkan bisa meraih transaksi hingga US$ 100 juta atau setara Rp 1,49 triliun (kurs Rp 14.952 per US$).

BACA JUGA: JIPREMIUM 2022 Kembali Digelar, Boyong Ratusan Produk Premium

“Kami optimistis tahun ini bisa meraih target transaksi yang telah ditetapkan. Hal ini mempertimbangkan hasil transaksi yang didapatkan pada tahun kegiatan tahun 2022 yang meraih transaksi sebesar US$ 93 juta,” kata Andrew dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Menurutnya, dari sisi pengunjung ditargetkan dapat terjadi peningkatan dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Dalam ajang JIPREMIUM 2023 pengunjung yang datang ditargetkan mencapai 20.000 orang.

BACA JUGA: Strategi Marketing 2030: Jangan Menyerah dan Menghindari Teknologi

Untuk produk yang dipamerkan, kata Andrew, terdiri atas berbagai sektor seperti di antaranya kosmetik, mainan anak, furniture, hingga food and beverage (F&B). Secara komposisi, merek-merek yang terlibat, yakni sebanyak 25% merupakan produsen lokal, sedangkan sisanya merupakan produk asal Korea Selatan dan negara lain.

“Antusias brand-brand internasional sangat besar mengikuti pameran ini karena melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial. Namun, kami tetap mendorong produk lokal untuk bisa merambah ke pasar internasional,” ujarnya.

Andrew menjelaskan selain penjualan produk secara business to consumer (B2C) dalam pameran ini juga disediakan forum-forum bisnis yang akan mempertemukan produsen dan buyer secara business to business (B2B). Dengan demikian, produsen lokal dapat mengetahui produk potensial yang bisa menembus pasar Korea Selatan.

“Hal yang baru dalam kegiatan ini yaitu ada forum B2B yang tahun lalu belum ada sehingga secara keseluruhan pihak yang terlibat JIPREMIUM 2023 menjadi lebih banyak,” ujarnya.

Sementara itu, Hermawan Kartajaya Co-Founder of Korea Indonesia Management Association (KIMA), sekaligus pendiri MCorp menambahkan dipilihnya Korea Selatan menjadi partner kegiatan ini lantaran besarnya potensi perdagangan kedua negara. Selain itu, keuntungan lainnya, yaitu industri dalam negeri bisa belajar menerapkan inovasi bisnis.

Hermawan menilai Korea Selatan merupakan negara dengan konsep bisnis innovation marketing. Bahkan, inovasi yang diterapkan Negeri Gingseng yang paling tua di dunia.

“Jadi, Korea Selatan itu marketingnya berdasarkan inovasi. Berdasarkan rangking dunia, Korea itu innovation marketing-nya nomor satu dan sebenarnya lebih dulu melakukan hal itu dibandingkan Cina,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related