Kembangkan Energi Hijau, PLN Gandeng Perusahaan Cina

marketeers article
Penandatanganan Perjanjian Studi Pengembangan Bersama oleh Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha dan Chairman of China Energy International Group Lyu Zexiang di Jakarta. (DOK.PT PLN (Persero)

PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Indonesia Power menandatangani joint development studi agreement (JDSA) dengan China Energy Engineering Group Co Ltd (CEEC) untuk mengembangkan proyek energi hijau di Sulawesi. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat target Net Zero Emission 2060.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN menjelaskan sebagai pemain kunci dalam agenda transisi energi di Tanah Air, perusahaan terus menjalin sinergi dengan mitra nasional dan global untuk mengakselerasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) secara masif. Dia menyebut penandatanganan kerja sama ini menjadi momen penting mengingat dalam waktu dekat pemerintah bersama PLN akan merilis Rencana Usaha Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang baru.

BACA JUGA: Dinilai Lebih Efisien, Makin Banyak Industri Beralih ke Listrik PLN

“Di sana akan diatur terkait pembangunan pembangkit EBT skala besar dan green transmission line yang menghubungkan antarpulau di Tanah Air,” kata Darmawan melalui keterangannya, Selasa (26/3/2024).

Menurutnya, dalam desain RUKN terbaru ditetapkan bahwa ekosistem EBT Indonesia akan ditopang oleh pembangkit berbasis hidro dan geothermal sebesar 32 Gigawatt (GW). Termasuk pembangkit berbasis surya dan angin sebesar 28 GW.

BACA JUGA: Dukung NZE, PLN Akan Gunakan 10 Ribu Mobil Listrik BYD

Pengembangan green transmission line akan berperan krusial untuk menyalurkan listrik hijau antarpulau.

”Ada mismatch antara lokasi sumber hidro dan geothermal dengan pusat beban. Untuk itu, kita perlu menghubungkan Sumatera ke Jawa, Kalimantan ke Jawa, Nusa Tenggara Timur ke Jawa, Kalimantan ke Sulawesi, yang di dalamnya akan ada proyek besar perancangan dan pengembangan green transmission line,” ujarnya.

Sementara itu, Song Hailiang, Board Chairman of CEEC Group mengatakan pihaknya siap mendukung Indonesia dalam mencapai NZE pada tahun 2060 atau lebih cepat. Dalam hal ini CEEC optimistis karena telah memiliki sejarah panjang kerja sama pengembangan EBT dengan PLN.

”Indonesia merupakan mitra penting Cina dalam bersama-sama membangun dan berkontribusi terhadap target NZE 2060 di Indonesia,” kata Song.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related