Kembangkan Masker Berteknologi AIRism, UNIQLO Edukasi Penggunaan Masker

marketeers article

Pandemi membuat masker menjadi item tren fesyen baru. Sejak pandemi diumumkan di Indonesia, tidak sedikit merek fesyen baik lokal maupun internasional yang menjadikan masker sebagai must have item dengan berbagai desain dan corak. Biasanya, kampanye digaungkan dengan membawa pesan menyongsong kehidupan kenormalan baru.

Bisa dibilang, salah satu merek fesyen yang memasarkan maskernya dengan cara yang sedikit berbeda adalah UNIQLO. Jika merek lainnya berfokus pada tampilan desain masker, UNIQLO justru membawa pesan bahwa masker harus bekerja sesuai fungsi. Yaitu melindungi penggunanya dari berbagai bakteri dan virus serta memiliki kenyamanan yang mendukung kegiatan.

Hal ini dituangkan UNIQLO dengan meluncurkan maskter berteknologi AIRism. Sebuah teknologi pakaian aktif khas UNIQLO yang menawarkan masker kain dengan efektivitas filtrasi partikel hingga 99%, berbahan nyaman, dan breathable.

UNIQLO Masker AIRism (Sumber: UNIQLO)

“UNIQLO Market AIRism tidak hanya menjawab kebutuhan masker, namun juga menyesuaikan dengan aturan kualitas masker kain untuk melindungi penggunanya. Masker ini memilki standar SNI Masker ini menggunakan kain yang menjamin kualitas masker dengan 12 uji parameter. Di antaranya nilai BFE (bacterial filtration efficiency) minimal 60% dan efisiensi filtrasi partikel dengan nilai sama,” jelas Evy Christina, Marketing Manager UNIQLO.

Dalam meluncurkan produk ini, UNIQLO mengangkat enam diferensiasi. Di antaranya struktur tiga lapis dengan nano filter di bagian tengah masker untuk menyaring partikel hingga 99%. Selanjutnya, penggunaan bahan katun yang ringan dan lembut, nilai Ultraviolet Protection Factor (UPF) 40 yang bisa menghalangi 90% sinar ultraviolet, filter dapat dicuci hingga 20 kali, tiga pilihan ukuran, dan tiga pilihan warna.

Masker AIRism hadir dalam ukuran S, M, L yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Sementara itu untuk warna, UNIQLO masih menyediakan dua warna, yaitu putih dan hitam. Evy mengatakan, sesuai dengan fungsinya sebagai fashion item, UNIQLO juga akan mengeluarkan versi warna abu-abu untuk memperkaya pilihan.

Seiring dengan meningkatnya popularitas masker yang diluncurkan pada 21 September 2020 lalu ini, UNIQLO kemudian menggandeng mitra dokter dari Halodoc dr. Alfi Auliya Rachman untuk mengedukasi penggunaan masker yang baik dan benar.

“Ada beberapa pedoman yang perlu diperhatikan ketika memilih dan menggunakan masker kain. Yaitu yang sesuai dengan ketentuan SNI dan WHO yang telah disebutkan sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat dari komposisi bahan masker yang terdapat di packaging,” jelasnya.

Lebih lanjut, menurut dr. Alfi, masih banyak masyarakat yang masih abai dalam cara penggunaan masker. Di antaranya minimnya kesadaran untuk mencuci tangan sebelum menggunakan atau cara menyimpan masker yang masih asal.

“Pastikan tangan bersih ketika ingin menggunakan dan melepas masker. Jika tidak digunakan, pastikan untuk memiliki wadah khusus agar masker tidak terkontaminasi dan mengontaminasi barang lain yang bersentuhan langsung dengannya. Dengan demikian, penggunaan masker akan lebih optimal,” pungkasnya.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related