Kembangkan Produk Baru, Ayoconnect Raih Pendanaan Rp 215 Miliar

marketeers article
young asian entrepreneur presenting business plan for new project.

Perusahaan rintisan (startup) jasa keuangan Ayoconnect meraih pendanaan sebesar US$ 15 juta atau setara Rp 215 miliar (kurs Rp 14.332 per US$). Dana segar ini rencananya akan digunakan untuk memperkuat ekosistem bisnis di Asia Tenggara (ASEAN) dan mengembangkan produk-produk baru.

CEO dan Co-Founder Ayoconnect Jakob Rost mengatakan, investasi ini disalurkan oleh beberapa perusahaan seperti Global, firma modal ventura yang juga berinvestasi di JD, Microsoft, dan Amazon. Dia bilang, perusahaannya bergerak pada bidang open finance yang merupakan sebuah sistem yang membangun interkonektivitas antara penyedia jasa keuangan dengan penyedia jasa lainnya melalui application programming interface (API).

Ayoconnect membangun ekosistem open finance terbesar di ASEAN untuk menyediakan infrastruktur finansial berbasis teknologi yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan untuk menghadirkan layanan keuangan terdigitalisasi bagi pelanggannya dengan lebih cepat dan mudah. “Kami akan menggunakan dana segar dari putaran pendanaan ini untuk mengembangkan inovasi yang mencakup lebih banyak penggunaan serta meluncurkan produk-produk baru, di antaranya API Direct Debit. Layanan ini memungkinkan perusahaan ritel menghadirkan fitur pembayaran melalui pendebitan otomatis dari rekening pembeli dari enam bank ternama di Indonesia,” kata Jakob melalui keterangannya, Senin (31/1/2022).

Menurut dia, fitur ini diyakini akan semakin meningkatkan kenyamanan pembeli. Pasalnya, pembeli tidak perlu lagi melakukan transfer manual atau pun memasukkan informasi kartu debit atau kredit saat bertransaksi. Adapun integrasi enam bank pada Direct Debit API Ayoconnect juga menguntungkan perusahaan ritel melalui waktu integrasi yang lebih singkat dan biaya yang lebih hemat dibandingkan dengan berintegrasi ke masing-masing bank secara terpisah.

Hingga saat ini, lanjut Jakob, Ayoconnect sedang menjalani proses diskusi untuk merangkul lebih banyak institusi finansial ke dalam ekosistemnya. Selain itu, dia juga mengaku bangga dengan kepercayaan investor menanamkan modalnya kepada perusahaan yang diritis.

“Pengalaman Ayoconnect dalam membangun infrastruktur finansial di Indonesia selama enam tahun telah menjadikan kami platform open finance terkokoh dan paling dibutuhkan di Indonesia. Kami ingin membangun ekosistem terlengkap yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan berbagai skala, baik yang sudah berdiri sejak lama hingga calon tech unicorn di masa depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jakob mengungkapkan, solusi API yang Ayoconnect bangun telah digunakan oleh lebih dari 200 perusahaan, termasuk di antaranya institusi finansial dan perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia. Hal ini   diyakini akan meningkatkan inklusi keuangan nasional.

Melalui kerja sama dengan banyak bank di Indonesia, layanan Ayoconnect dapat menyediakan sata alternatif yang mencakup data pelanggan yang sudah memiliki akses ke layanan perbankan (banked) maupun yang belum (unbanked). Dia mengklaim, rangkaian produk dan layanan yang Ayoconnect miliki menjadikan perusahaannya satu-satunya open finance yang menawarkan solusi finansial tertanam (embedded finance), Banking-As-A-Service, dan Data-As-A-Service sekaligus dalam satu platform.

“Ini berguna ntuk membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih tepat serta menghadirkan layanan keuangan terpersonalisasi bagi pelanggannya,” pungkasnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related