Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan sebanyak 146,48 juta orang akan melakukan mudik saat libur Idulfitri 2025. Proyeksi tersebut berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) bersama Badan Litbang Kompas.
Dudy Purwagandhi, Menteri Perhubungan menjelaskan jumlah masyarakat yang akan merayakan Idulfitri di kampung halaman setara dengan 52% dari total penduduk Indonesia. Dengan begitu, diperlukan koordinasi yang baik dengan pemerintah untuk melancarkan hari raya.
BACA JUGA: 78 BUMN Gelar Mudik Gratis, Bidik 100 Ribu Orang Pulang Kampung
Dudy menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, operator transportasi, dan pemangku kepentingan lainnya guna mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat serta angkutan barang.
“Kami ingin memastikan arus mudik dan angkutan barang berjalan lancar, aman, dan terkendali. Sinergi yang kuat antara berbagai pihak menjadi kunci utama dalam menghadapi lonjakan mobilitas saat angkutan Lebaran,” kata Dudy melalui keterangan resmi, Kamis (6/3/2025).
BACA JUGA: ASDP Beri 1.060 Tiket Mudik Gratis di 9 Rute, Begini Cara Daftarnya
Untuk memastikan kelancaran arus mudik ketika terjadi lonjakan, pemerintah bakal menerapkan langkah strategis antara lain rekayasa kondisional seperti contra flow, one way, dan sistem ganjil-genap. Kemudian melakukan optimalisasi layanan angkutan penyeberangan, termasuk sistem delaying untuk mengurangi antrean di pelabuhan.
“Pembatasan angkutan barang akan dilakukan guna mengurangi kepadatan lalu lintas dan penyediaan fasilitas tambahan, seperti kantong parkir dan buffer zone di sekitar pelabuhan,” ujarnya.
Tidak hanya itu, langkah lain yang dilakukan untuk memastikan kelancaran arus mudik, yaitu dengan pendirian posko angkutan Lebaran dan program mudik gratis. Lalu, ada pula pengawasan kendaraan over dimension and over loading (ODOL) di jembatan timbang.
Guna mengurangi antrean dan kepadatan di pelabuhan, akan dilakukan pula sosialisasi online ticketing. Termasuk pula memberikan edukasi keselamatan berlalu lintas bagi pemudik, terutama pengguna kendaraan pribadi dan kendaraan roda dua.
Editor: Ranto Rajagukguk