Kemenperin dan Kemenhub Sepakat Berantas Truk ODOL

marketeers article
Sumber gambar: Kementerian Perhubungan.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sepakat untuk memberantas praktik truk over dimension over load (ODOL) melalui kebijakan Zero ODOL. Langkah ini dilakukan setelah mempertimbangkan banyak aspek, salah satunya upaya peningkatan daya saing industri.

Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian menjelaskan kedua kementerian sepakat untuk segera melakukan langkah-langkah strategis untuk membenahi tata kelola logistik, seperti peremajaan armada transportasi hingga meningkatkan kompetensi pengemudi. Dia menilai persoalan ODOL disebabkan oleh banyak faktor yang membutuhkan penyelesaian di setiap lini.

Agar kondisi logistik bisa lebih safety, perlu pembenahan-pembenahan yang berpengaruh pada banyak hal.

BACA JUGA: Jaga Rantai Pasokan, 6 Tips Mengemudi Aman untuk Sopir Truk

“Kami juga mendukung penerapan Zero ODOL dengan harapan bisa menekan biaya logistik dalam jangka menengah dan panjang, menghilangkan pungli, memastikan keselamatan di jalan raya, dan menekan biaya atau anggaran pemeliharaan jalan. Sehingga, penerapan Zero ODOL akan segera dieksekusi,” kata Agus melalui keterangan resmi, Kamis (20/2/2025).

Menurutnya, upaya implementasi Zero ODOL sempat terkendala pandemi COVID-19. Pada periode tersebut, diperlukan relaksasi mengingat situasi dan kondisi perekonomian yang menurun.

BACA JUGA: Jadi Pionir Truk Listrik di RI, KTB Diganjar Penghargaan MECA 2024

Di sisi lain, Kemenperin telah melakukan sosialisasi mengenai Zero ODOL kepada industri untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi karena penerapan kebijakan ini. Misalnya adanya tambahan investasi di sektor industri alat angkut, sehingga perlu kesiapan industri alat angkut untuk memenuhi tambahan investasi tersebut.

Secara kapasitas, industri alat angkut, khususnya truk dan sebagainya, bisa mencukupi apabila dibutuhkan dengan adanya penerapan Zero ODOL. Kemenperin juga mendorong agar kementerian dan lembaga terkait memberikan insentif yang dibutuhkan pelaku industri dengan meningkatnya kebutuhan armada logistik darat.

Begitu juga kepada lembaga keuangan agar memberikan pinjaman bagi kepada perusahaan logistik untuk investasi penambahan armada.

“Kami juga mengusulkan pengembangan sarana dan prasarana seperti peningkatan kualitas jalan, kesiapan armada transporter, peningkatan sumber daya manusia (SDM) pengawasan, dan optimalisasi sistemasi jembatan timbang,” katanya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebutkan pihaknya telah mengetuk pintu satu per satu kementerian dan lembaga yang terkait untuk membahas implementasi Zero ODOL dan hal-hal lain mengenai transportasi.

“Kami menyampaikan apresiasi atas kesepakatan penerapan Zero ODOL. Hal ini harus segera dilakukan sehingga terkait ODOL selama ini pelan-pelan bisa segera teratasi,” ujarnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS