Kemenperin: Nilai Ekspor Perhiasan Tembus US$ 2,37 Miliar

marketeers article
Sumber gambar: 123rf

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI melaporkan sepanjang semester I tahun 2021 nilai ekspor perhiasan naik dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Angka ekspor yang dicapai, yakni sebesar US$ 2,37 miliar sedangkan tahun sebelumnya hanya US$ 1,23 miliar.

Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian RI mengungkapkan, industri perhiasan menjadi salah satu sektor andalan dalam memacu perekonomian nasional melalui sumbangsih devisa dari capaian nilai ekspornya. Terbukti berdaya saing di kancah global, pemerintah terus mendorong peningkatan akses pasar bagi pelaku industri perhiasan dan aksesori agar ekspornya semakin menanjak.

“Di tengah dampak pandemi COVID-19, nilai ekspor perhiasan Indonesia justru meningkat 76% dari US$ 1,47 miliar pada tahun 2020 menjadi sebesar US$ 2,59 miliar sepanjang 2021. Data Trademap.org menunjukkan, negara utama tujuan ekspor perhiasan dari Indonesia, antara lain Swiss sebesar 35%, Amerika Serikat (AS) 26%, Uni Emirat Arab dan Hongkong, masing-masing sebesar 11%,” kata Agus melalui keterangannya, Jumat (19/8/2022).

Menurutnya, market share ekspor perhiasan Indonesia ke dunia pada tahun 2021 adalah sebesar 2,5% dan menempati urutan ke–14 dari seluruh negara eksportir produk perhiasan. Capaian ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 2%. “Hal ini menunjukkan bahwa industri perhiasan Indonesia masih memiliki peluang untuk terus tumbuh dan berkembang dalam meningkatkan pangsa pasarnya,” ujarnya.

Sementara itu, Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi untuk terus menggenjot kinerja ekspor industri perhiasan dengan melihat kemampuan industri skala besar dan sedang yang mencapai 98 unit usaha, dengan lebih dari 21 ribu tenaga industri di dalamnya. Salah satu upaya Kemenperin mendukung pertumbuhan industri perhiasan dalam negeri adalah memfasilitasi keikutsertaan pada pameran berskala nasional dan internasional.

Upaya lainnya, pemerintah mendorong penurunan tarif bea masuk produk perhiasan di negara tujuan ekspor melalui pemanfaatan kerja sama perjanjian perdagangan internasional, termasuk mendukung adanya pameran produk perhiasan berskala internasional. Ajang ini akan menampilkan beragam pilihan perhiasan emas, perak, mutiara, berlian, serta batu mulia dan semi batu mulia, dengan variasi desain berteknologi tinggi.

“Untuk menjaga momentum pertumbuhan ini, pemerintah tetap menjaga iklim usaha yang kondusif, salah satunya dengan memperbaiki rantai pasok industri perhiasan seperti mempermudah akses bahan baku,” tutupnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related