Kementrian PPPA Gandeng P&G Dirikan Pekka Mart

marketeers article
Modern young fashion designer working at studio.isolated

Pandemi COVID-19 menyebabkan seluruh masyarakat di dunia terdampak, termasuk Indonesia. Hampir semua sektor, termasuk ekonomi mengalami dampak serius akibat pandemi. Salah satu sektor yang sangat terdampak adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM). Padahal, UKM berkontribusi besar untuk menambah devisa negara.

Menjawab hal tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bermitra dengan Procter & Gamble (P&G), perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) dalam memulihkan ekonomi masyarakat yang terdampak oleh pandemi, khususnya pada perempuan kepala keluarga. Hal ini didukung dengan laporan Bank Indonesia tahun 2018, yang memperkirakan bahwa sebanyak 43% pemilik UMKM di dominasi oleh perempuan.

Melalui kerja sama mereka dengan Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), Kementrian PPPA dan P&G mendirikan Pekka Mart. Ini merupakan unit usaha perdagangan secara grosir untuk pengadaan bahan pokok dan pemasaran produk-produk buatan masyarakat lokal yang termasuk dalam komunitas PEKKA.

Saat ini, Pekka Mart telah memfasilitasi perempuan kepala keluarga di di wilayah Cianjur, Batang, dan Trenggalek untuk mengembangkan ekonomi keswadayaan melalui kegiatan simpan pinjam, kelompok simpan pinjam, serta membentuk Lembaga Keuangan Mikro Berbasis Komunitas dengan menerapkan sistim koperasi. Koperasi PEKKA sendiri juga telah lama mendukung usaha-usaha yang dikelola bersama, salah satunya Pekka Mart.

Kementrian PPPA mempunyai 5 program prioritas sesuai arahan presiden, yakni peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berprespektif gender, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak serta pencegahan perkawinan anak. Menurut Indra Gunawan, Plt. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat, inilah yang membuat kerja sama itu terjadi.

“Kerja sama ini merupakan upaya untuk mengimplementasikan arahan Presiden yang pertama, yaitu upaya peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender. Harapannya, kolaborasi ini dapat mendorong pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, dan memicu laju perekonomian serta mendukung ketahanan ekonomi,” tutur Indra dalam sosialiasi peluncuran sinergi KPPPA, P&G dan PEKKA melalui program Pekka Mart.

Selanjutnya, Asisten Deputi bidang Peningkatan Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha Eko Novi menyampaikan bahwa untuk bisa menghadapi tantangan kala pandemi perlu upaya kemitaan bersama dengan dunia usaha. Menurutnya, kemitraan dengan dunia usaha dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas perempuan pelaku usaha dalam berbagai hal yang menyangkut usaha dan teknologi digital.

“Kemitraan dengan dunia usaha menjadi bagian dari sinergi bersama dengan seluruh stakeholder baik pemerintah pusat maupun daerah, lembaga masyarakat, dunia usaha dan media. Selama ini, Kementrian PPPA telah berupaya mewujudkan Indonesia maju dan bersama-sama membangun sistem yang ramah bagi perempuan. Adanya sinergi ini dapat membantu mewujudkannya,” sahut Eko.

Nararya Soeprapto, Senior Director PT  Procter & Gamble Home Products Indonesia turut mengungkapkan bahwa program ini sejalan dengan salah satu pilar yang dipegang teguh oleh P&G, yaitu kemanusiaan (citizenship). Selain itu, mengeliminasi hambatan untuk perempuan dan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan juga pilar kemanusiaan P&G.

“Dengan terus berkomitmen secara konsisten menerapkan nilai-nilai kemanusiaan P&G, kami yakin akan meningkatkan kemampuan anggota komunitas PEKKA untuk mengelola dan mengembangkan Pekka Mart. Kedepannya, kami juga berharap para penerima manfaat program ini dapat memanfaatkan hasil pembelajaran guna meningkatkan kembali perputaraan ekonomi di masyarakat,” kata Nararya.

Terakhir, Romlawati, Co-Executive Direktur Yayasan PEKKA menyampaikan bahwa selama ini PEKKA telah memperkuat kepemimpinan kepala keluarga dalam mengorganisir masyarakat. Yayasan ini juga memperbaiki sentra kegiatan ekonomi termasuk unit produksi serta meningkatkan kemampuan komunitas PEKKA untuk mengelola Pekka Mart.

“Dengan adanya sinergi ini, bisa menjadi gerakan agar masyarakat  lebih mencintai dan mengutamakan produk lokal,” kata Romlawati.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related