Kendaraan Listrik Hemat 80% Biaya Operasional Dibandingkan BBM

marketeers article
Ilustrasi motor listrik. Sumber gambar: 123rf.

PT PLN (Persero) mengklaim penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) mampu menghemat 80% biaya operasional dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM). Selain itu, keuntungan tambahan dari penggunaan EV yaitu bisa menurunkan emisi gas karbon.

Tonny Bellamy, Executive Vice President Pelayanan Pelanggan Retail PLN mengatakan saat ini EV menjadi salah satu pilihan moda transportasi yang strategis. Infrastruktur yang disediakan pemerintah, sekarang ini juga makin meningkat guna mendukung ekosistem EV.

BACA JUGA: GIIAS 2023, Merepresentasikan Masa Depan Kendaraan Listrik di Tanah Air

Tonny bilang, perbandingannya antara EV dan kendaraan BBM cukup jauh, dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp 1.699 per kilowatt hour (kWh), hanya diperlukan sekitar Rp 2.500 untuk sepeda motor listrik menempuh jarak 50 kilometer (km) dan 10 km untuk mobil listrik. Selanjutnya, jika menggunakan BBM, maka harus menghabiskan sekitar Rp 13.000 untuk menempuh jarak yang sama.

Di sisi lain, terkait adanya perdebatan di masyarakat, efektivitas penurunan emisi penggunaan EV yang mana sumber listrik yang ada di Indonesia saat ini masih bersumber dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

BACA JUGA: Potensi Pasar Kendaraan Listrik RI Tembus US$ 20 Miliar

“Ada masyarakat yang bilang percuma berpindah ke EV, namun sumber listriknya 60% masih dari PLTU, ini perlu diedukasi. Penggunaan kendaraan listrik dengan kondisi hari ini akan mengurangi 50% emisi. Apalagi ke depan kita sedang melakukan transisi energi dan ke depan penggunaan energi ramah lingkungan akan terus meningkat,” kata Tonny melalui keterangannya, Jumat (25/8/2023).

Sebagai gambaran, satu liter BBM setara dengan 1,2 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon per liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e. Sedangkan 1,2 kWh listrik emisinya setara 1,2 kg CO2e.

Tonny juga menegaskan komitmen PLN mendukung pengembangan ekosistem EV dengan terus membangun infrastruktur yang memadai di Tanah Air. Saat ini, perseroan sudah mengoperasikan sebanyak lebih dari 600 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), lebih dari 1.400 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), serta lebih dari 9.000 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di Indonesia. 

Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan EV.

“Kami menyediakan pula layanan home charging yang memudahkan pengguna melakukan pengisian daya di rumah. Masyarakat tidak perlu risau kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related