Startup Fintech, Ancaman atau Peluang Bagi Perbankan?

marketeers article
Ilustrasi Fintech & Perbankan (Marketeers)

Kehadiran startup fintech (financial technology) di Tanah Air memperoleh beragam tanggapan dari pemain terdahulu seperti perbankan. Sikap yang diambil pun terbilang cukup oportunis sembari menunggu regulasi dari dua institusi, BI dan OJK. Ada yang mengantisipasi, menggandeng, hingga memberdayakan dan dijadikan satu aliansi.

Startup fintech sendiri memang diakui inovatif dan dapat menjawab gap kebutuhan masyarakat yang sebelumnya tidak bisa dipenuhi oleh pihak perbankan atau institusi keuangan lainnya. Secara umum, para pemain konvensional pada akhirnya tidak bisa menghindar dan cenderung bersikap kooperatif. Seperti yang ditunjukkan oleh UOB Indonesia, BCA, Bank Bukopin, dan pemain lainnya.

Menurut mereka, kehadiran fintech startup ini membuka peluang kolaborasi yang baik. Misalnya saja, UOB Indonesia sebagai pemain kartu kredit, saat ini tengah menjalin kerja sama dengan banyak fintech startup yang menyediakan jasa aggregator kartu kredit. Bukan hanya itu, UOB (United Overseas Bank) Group bekerja sama dengan SGInnovate, yang sebelumnya dikenal sebagai Infocomm Investments Pte Ltd membentuk The FinLab.

Kevin Lam, Presiden Direktur UOB Indonesia mengatakan, program ini bertujuan menemukan ide-ide kreatif dari komunitas fintech yang memiliki potensi menghadirkan layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah yang dinamis.

“Kami yakin bahwa memberikan bimbingan dan dukungan terhadap sebuah bisnis akan membantu mereka mendapatkan hasil yang optimal. FinLab menawarkan peluang untuk mentransformasikan inovasi teknologi fintech startup itu menjadi layanan keuangan masa depan,” jelas Kevin.

Bank Bukopin pun melakukan hal serupa. Dalam hal ini, Bank Bukopin hadir untuk menjadi pendukung utama Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital. “Kami menyiapkan diri di berbagai lini untuk memanfaatkan berbagai peluang dan kesempatan untuk menciptakan lebih banyak pelaku fintech yang mampu memberikan solusi untuk Indonesia,” kata Direktur Utama Bank Bukopin, Glen Glenardi.

Bersama dengan Kibar sebagai incubator para startup, Bank Bukopin membangun inkubator BNVLabs. BNVLabs menyediakan ruang eksperimen yang menjadi katalis bagi para startup founder, creator, dan kolaborator untuk bekerja sama menciptakan solusi di bidang finansial. Kanal ini akan menjalankan program inkubasi startup dengan fokus utama untuk mengintegrasikan solusi digital yang dapat memaksimalkan sistem perbankan yang sudah berjalan saat ini.

Bayang-bayang Persaingan

“Dunia berubah saat ini. Kami berhadapan dengan pesaing yang tidak terlihat, berbeda bila kita berhadapan dengan bank lain, persaingan ini terlihat,” lanjut Glen.

Glen mengakui, bagaimanapun, perusahaan fintech ini membuat gamang perbankan. Pasalnya, layanan-layanan pun akan ikut berubah. Seperti halnya taksi Blue Bird yang harus menghadapi transportasi berbasis online, seperti GoJek, Grab, dan Uber.

Menurutnya, jika perusahaan ingin tetap bertahan, jangan melihat pasar hari ini, melainkan pasar di 10-20 tahun ke depan. Bukopin pun tidak menutup kemungkinan, bila produk peserta BNVLabs lahir dan luar biasa nantinya akan bekerja sama dengan Bukopin. Sehingga kedua pihak sama-sama untung.

Begitu juga dengan BCA. Menurutnya, startup fintech di Indonesia mampu hadir dengan desain yang bagus, layanan cepat, dan mudah dijangkau. Hal ini dikarenakan pergerakan para pemain di dalamnya belum banyak dibatasi oleh regulasi. BCA pun mengakui bahwa pihak perbankan tidak bisa membuat produk yang benar-benar sama. Paling tidak, bank bisa membuat produk yang hampir sama. Seperti yang dilakukan oleh BCA melalui produk Sakuku.

Membuat produk yang serupa pun masih dinilai bukan menjadi strategi yang paling efektif. BCA pun meluncurkan perusahaan venture capital yang dibentuk bersama anak usaha PT BCA Finance dan diberi nama Central Capital Venture (CCV). BCA pun menyuntikkan dana senilai Rp 200 miliar sebagai modal awal beroperasinya CCV ini.

Ke depannya, CCV diharapkan mampu menjadi medium untuk berinvestasi dan berkolaborasi dengan perusahaan fintech yang nantinya diharapkan akan mendukung ekosistem layanan keuangan BCA dan anak usaha.

Editor: Sigit Kurniawan

Related