Kesopanan Pengguna ChatGPT Bisa Membuat Tagihan Listrik OpenAI Membengkak

Penggunaan ChatGPT, asisten kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh OpenAI, ternyata membawa dampak besar tidak hanya pada teknologi, tapi juga pada lingkungan. Salah satu hal yang mengejutkan adalah bahwa ucapan sopan seperti “tolong” dan “terima kasih” dapat menambah konsumsi energi dalam jumlah besar.
Dalam wawancara yang dikutip oleh Digital Trends, Senin (21/4/2025), CEO OpenAI Sam Altman menjelaskan permintaan pengguna yang panjang dan sopan bisa meningkatkan beban kerja server secara signifikan. Ini karena setiap permintaan harus dianalisis secara detail dan dijawab secara relevan, yang membuat sistem pemrosesan AI seperti ChatGPT bekerja lebih keras.
Sebagai perbandingan, satu permintaan ke ChatGPT bisa mengonsumsi hingga sepuluh kali lebih banyak energi dibanding pencarian biasa di Google. Permintaan yang lebih panjang, yang umumnya muncul karena kesopanan pengguna menghasilkan kebutuhan daya yang lebih besar untuk komputasi, serta lebih banyak energi untuk mendinginkan server yang bekerja di pusat data.
BACA JUGA: Siap Saingi X dan Meta, OpenAI Kembangkan Media Sosial Sendiri
Masalah ini diperparah oleh fakta bahwa ChatGPT digunakan jutaan kali per hari di seluruh dunia. Meskipun OpenAI telah berupaya meningkatkan efisiensi melalui model GPT-4 Turbo, konsumsi daya tetap menjadi tantangan besar.
Selain listrik, pendinginan data center juga menghabiskan air dalam jumlah besar, dan ini menjadi perhatian lingkungan. Altman menyebut meski tidak meminta orang untuk berhenti bersikap sopan, pengguna sebaiknya lebih sadar bahwa interaksi mereka punya dampak fisik terhadap planet.
Teknologi ini memang canggih dan berguna, tetapi pemanfaatannya perlu dilakukan secara bertanggung jawab.
BACA JUGA: OpenAI Akan Rilis GPT-5 Setelah Dua Model Ini
Di sisi lain, sebagian pengguna memang sengaja bersikap sopan kepada ChatGPT karena ingin memperlakukan AI dengan cara yang etis dan manusiawi. Namun, sebagai pengguna, kita juga bisa mulai mempertimbangkan untuk membuat permintaan yang lebih ringkas dan efisien, agar teknologi tetap ramah lingkungan.
Editor: Ranto Rajagukguk