Ketemu Wapres, Bukalapak Bahas Ekosistem Wirausaha Digital Berbasis Umat

marketeers article
Fajrin Rasyid, President Bukalapak

Ekosistem bisnis syariah semakin menjanjikan. Hal ini yang diyakini oleh Bukalapak ketika bertemu dengan Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf Amin. Co-Founder dan President Bukalapak Fajrin Rasyid  membahas program dan pengembangan yang dapat dilakukan Bukalapak dalam menciptakan ekosistem kewirausahan digital berbasis ekonomi umat.

Data Kementerian Agama menyebutkan, Indonesia memiliki lebih dari 28.000 pesantren dan dan 4 juta santri yang tersebar di seluruh wilayah. Sementara itu, 80% dari pesantren tersebut telah mengelola UMKM yang produknya dihasilkan langsung oleh para santri. Hal ini mendorong Bukalapak untuk aktif membuka jalan kemitraan dan mengimplementasikan arahan pemerintah dalam peningkatan kapasitas wirausaha santri.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan apresiasi kepada Bukalapak yang telah berupaya menaik kelaskan UMKM sejak Bukalapak awal berdiri. Wapres juga setuju bahwa kolaborasi dengan Pemerintah merupakan langkah yang tepat untuk mempertemukan UMKM dengan potensi yang lebih besar dan masif. Berbagai program yang diinisiasi Bukalapak dinilai Wapres akan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia di masa mendatang.

“Ekonomi syariah adalah pemantik ekonomi baru dan berpotensi menjadi salah satu pilar penyokong kuat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Harapannya, semakin banyak yang berinisiatif dalam menciptakan inovasi di bidang ekonomi syariah seperti Bukalapak, semakin kuat pula pengembangan ekonomi berbasis umat ini,” ujar Wapres.

Fajrin menilain bahwa Bukalapak sangat terbuka untuk menjadi mitra pemerintah. “Kami baru saja memulai pelatihan digital bagi para santri di Pusat Layanan Usaha Terpadu Kabupaten Tasikmalaya pada bulan November ini. Selanjutnya, kami akan berkeliling Indonesia bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Agama dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk meningkatkan Kapasitas Kewirausahaan Digital terintegrasi Bagi UMKM Berbasis Pesantren,” ujarnya.

Selain itu, menurut Fajrin, dari sisi penyediaan produk keuangan syariah, Bukalapak menjawab dengan penyediaan 7 produk syariah dengan total pertumbuhan AUM (Asset Under Management) sebesar 168%.

“Hingga Juli 2019, produk BukaReksa mendominasi 60% total dana kelolaan. Sedangkan, BukaModal syariah mampu menarik pengajuan aplikasi pinjaman hingga lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan versi konvensional,” tambah Fajrin.

Inisiatif ini diharapkan dapat mendukung Indonesia dalam mempertahankan prestasi di mata dunia dalam hal keuangan syariah. Global Islamic Finance Report 2019 menempatkan Indonesia di peringkat tertinggi dalam hal kepemimpinan di perbankan dan keuangan Islam global, dengan skor angka capaian 81,93.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

Related