Ketidakpastian Global, Mendag Serukan Kinerja Perdagangan Digenjot

marketeers article
Ketidakpastian Global, Mendag Serukan Kinerja Perdagangan Digenjot. (FOTO: Kemenkeu Foto/Biro KLI)

Pemerintah terus mendorong kinerja perdagangan di tengah tantangan global saat ini. Oleh karena itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyerukan agar seluruh pemangku kepentingan bersinergi demi mendongkrak sektor perdagangan.

Dia menilai perbaikan kinerja perdagangan, baik perdagangan dalam negeri maupun perdagangan luar negeri akan menopang kinerja perbankan dan begitu juga sebaliknya.

BACA JUGA: Naik 9,17%, Ekspor Indonesia Agustus 2022 Mencapai US$ 27,91 Miliar

“Untuk terus mendorong kinerja perdagangan Indonesia, kata kuncinya adalah kerja sama. Tantangan berat bagi perekonomian semua negara di dunia dapat dihadapi dengan kerja sama antara seluruh pihak. Tanpa kolaborasi kita akan mengalami kendala,” kata Zulkifli Hasan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (2/11/2022). 

Dia menjelaskan Dana Moneter Internasional (IMF) telah merilis revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2022 sebesar 3,2% dan akan melambat menjadi 2,7% pada 2023. Inflasi global juga diperkirakan mencapai 8,8% akibat kenaikan harga energi dan komoditas pangan. 

BACA JUGA: Lini Bappebti, Cara Kemendag Perkuat Layanan Informasi Dunia Usaha

Namun demikian inflasi diperkirakan menurun dan mencapai 6,5% pada 2023.

“Di tengah tantangan global, kita patut bersyukur karena ekonomi Indonesia tumbuh 5,44% year on year (yoy) pada kuartal II 2022. Neraca Perdagangan Indonesia juga surplus selama 29 bulan berturut-turut. Pada Januari-September 2022, surplus mencapai US$ 39,87 miliar,” ujarnya.

Di dalam negeri, harga barang kebutuhan pokok terpantau stabil di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Untuk minyak goreng curah yang menjadi tugas khusus dari Presiden, saat ini harganya sudah di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp 13.800 per liter. Selain itu, Minyakita juga sudah tersedia di 34 provinsi termasuk Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat,” ucapnya.

Dia menuturkan pada Agustus 2022, digitalisasi perdagangan dan keuangan juga menunjukkan peningkatan dengan nilai transaksi uang elektronik tumbuh 43,24% (yoy), volume transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tumbuh 184% (yoy), serta nilai transaksi bank digital tumbuh 31,40% (yoy).

Pada 2022 Kementerian Perdagangan (Kemendag) fokus pada program dan kebijakan prioritas untuk penguatan pasar dalam negeri dan peningkatan ekspor nonmigas. Sementara itu, untuk peningkatan ekspor nonmigas, Kemendag memprioritaskan penetrasi pasar ekspor nontradisional melalui promosi, misi dagang, dan pembentukan kerja sama perdagangan melalui skema Preferential Trade Agreement (PTA), Free Trade Agreement (FTA), maupun Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Related