Ketika Bisnis Kian Seragam, Apa Kunci Sukses Bagi Pebisnis?

marketeers article
Woman drinks pearl milk tea at Taiwan night market

Tren di tengah konsumen bergerak dengan cepat. Inovasi selalu hadir, dan tak jarang mengundang curiosity yang tinggi dari pasar. Once, sebuah merek berhasil menginovasikan bahan-bahan pada produk tersebut dengan bagus, maka hampir bisa dijamin tak lama lagi kandungan atau bahkan jenis produk serupa bakal diadopsi pemain-pemain lain.

Masih ingatkah Anda dengan tren produk perawatan kulit dan wajah berbahan dasar Aloe Vera yang sempat dipopulerkan salah satu produsen kecantikan asal Korea Selatan? Yup, tak lama setelah khasiat dari produk tersebut terbukti, para kompetitor pun mulai meracik jenis produk serupa.

Kebiasaan ‘latah’ ini tak dipungkiri kerap terjadi dalam kompetisi bisnis. Bukan hanya di sektor kecantikan, sektor bisnis lain pun tidak jauh berbeda. Coba tengok sektor makanan dan minuman dengan demam boba yang tengah hangat-hangatnya. Kini, hampir di setiap sudut jalan Anda dapat menemukan penjual hidangan berbahan dasar boba.

Lantas, kalau sudah begini, bagaimana para pemain harus menyikapi hal tersebut?

Bangun Diferensiasi dengan Tiga Cara Jitu

Hal utama yang tidak boleh dilupa para pelaku bisnis adalah diferensiasi. Pasalnya, ketika merek dan produk memiliki diferensiasi, maka merek tersebut dapat menjadikan diferensiasi itu sebagai keunggulan dibandingkan kompetitor lain.

Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MarkPlus, Inc. dalam buku “Momentum: 18 Kunci Utama Penggerak Bisnis” menjelaskan, diferensiasi yang ditawarkan harus relevan dengan kondisi konsumen. Dalam membangun diferensiasi, ada tiga hal yang harus diperhatikan para pemain.

Pertama, perihal konten. “Aspek ini mendorong kita untuk berpikir apa yang sebenarnya kita tawarkan kepada konsumen. Aspek ini merupakan penawaran utama kita kepada konsumen karena konten inilah yang benar-benar konsumen nikmati,” jelas Hermawan.

Photo Credits: The Verge

Setelah konten, pelaku bisnis juga harus memperhatikan sisi konteks. Hal ini dilihat dari cara kita menawarkan sesuatu terhadap pelanggan. Tak jarang, cara ini memberikan pintu masuk pertama yang dapat membangun kesan mendalam kepada konsumen.

Terakhir, dari segi infrastruktur. Meski bersifat sebagai elemen pendukung, namun infrastruktur memiliki pengaruh krusial dalam membangun diferensiasi. Bentuknya beragam, mulai dari teknologi, fasilitas, dan lain-lain.

Cari Momentum yang Tepat, Ciptakan Diferensiasi di Tengah Keseragaman Pasar

Tak perlu khawatir jika produk yang Anda tawarkan serupa dengan produk-produk yang dijual di pasaran. Bagaimana pun, selalu ada cara untuk mencari diferensiasi. Levi’s contohnya, berhasil menjadikan diferensiasi sebagai senjata di antara kompetisi bisnis yang kian seragam.

Sebagai salah satu pemain yang cukup lama berkecimpung di industri fesyen, Levi’s terus kedatangan kompetitor baru. Ketenaran produk jeans Levi’s kedatangan kompetitor yang menawarkan produk sejenis, namun dengan harga yang lebih bersahabat. Persaingan bisnis Levi’s pun kian sengit.

Namun, merek legendaris ini berhasil memanfaatkan momentum tersebut untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis mereka. Bagaimana caranya? Levi’s meluncurkan program Water<Less yang merupakan anti-tesis dari fast fashion.

Photo Credits: miimoleong

Inisiatif ini berupaya untuk mengurangi penggunaan air dalam keseluruhan proses produksi Levi’s. Perilaku etis Levi’s terhadap lingkungan menjadi diferensiasi bagi produk mereka dibandingkan dengan kompetitor lain.

Tidak hanya itu, kualitas produk pun turut ditingkatkan. Levi’s mengklaim, jeans mereka yang rata-rata bisa berumur tiga tahun dapat bertahan hingga beberapa dekade jika dirawat dengan baik. Ketika para kompetitor membuat produk dengan kualitas biasa agar para konsumen membeli lagi, Levi’s justru bertindak sebaliknya.

Handsome bearded tailor makes measurements of jeans cloth samples at a sewing workshop.

Yang menarik, program Water<Less tidak dipatenkan oleh Levi’s. Mereka justru mengundang kompetitor untuk berkunjung dan mempelajari bagaimana cara mereka mengurangi penggunaan air pada proses produksi.

Levi’s berhasil memanfaatkan momentum yang ada dengan menciptakan diferensiasi dari sisi produksi hingga model komunikasi pemasaran. Lantas, bagaimana dengan Anda? Sudah siapkah Anda mencari diferensiasi yang tepat dan segera mengambil momentum?

Related