Ketika Blockchain Bertemu Ekonomi Akar Rumput lewat Token RWA OneGold

marketeers article
Ilustrasi penambang emas tradisional. (Dok. OneGold)

OneGold.io, platform berbasis teknologi blockchain,  memperkenalkan pendekatan baru dalam dunia blockchain dengan menghadirkan token berbasis Real World Asset (RWA) yang merepresentasikan kontribusi nyata para penambang emas tradisional di Indonesia. Lewat inovasi ini, aktivitas ekonomi akar rumput yang selama ini berada di luar sistem formal mulai mendapat pengakuan di ruang digital.

Alih-alih berlandaskan spekulasi, token OneGold dibangun atas dasar kerja keras dan nilai sosial yang dapat dilacak secara real-time.

“Setiap token OneGold mencerminkan kerja, nilai sosial, dan dampak lingkungan yang bisa diverifikasi secara transparan,” kata Safira Isa, Campaign Director OneGold.io dalam siaran pers kepada Marketeers, Minggu (25/5/2025).

BACA JUGA: Sasar Pendidikan, WIR Group Uji Coba Ijazah Berbasis Blockchain

Inisiatif ini dijalankan melalui kerja sama dengan Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI), yang mewakili lebih dari empat juta penambang rakyat di berbagai wilayah. Tujuannya sederhana namun signifikan, yakni membuka akses inklusif bagi para penambang untuk terhubung dengan ekonomi digital global.

Dengan menggunakan teknologi blockchain BEP20, sistem transaksi menjadi lebih cepat, efisien, dan transparan. Fitur ini tidak hanya menambah kepercayaan investor, tetapi juga memperkuat perlindungan terhadap para mitra penambang.

Token OneGold sendiri bukan representasi fisik emas, melainkan simbol kontribusi sosial dan lingkungan dari para Gold Farmer yang selama ini terabaikan dalam sistem ekonomi formal.

Fase presale perdana dibuka pada 17 Mei 2025 dengan harga US$ 0,005 per token, atau setengah dari harga peluncuran resminya. Dana hasil pre-sale ditargetkan mencapai Rp 55 miliar (US$ 3,4 juta), yang akan digunakan untuk pelatihan, pengadaan alat kerja, serta pengembangan sistem pendukung bagi penambang.

OneGold menargetkan 50.000 investor individu dan 1.000 penambang aktif sebagai mitra awal. Selain itu, proyek ini juga membidik terbentuknya komunitas Web3 yang kuat, dengan 100.000 anggota aktif yang terlibat dalam sistem tata kelola berbasis DAO (Decentralized Autonomous Organization).

“Melalui tata kelola on-chain, investor dapat langsung memantau penggunaan dana secara terbuka,” jelas Safira.

Berbeda dengan platform emas digital konvensional, investasi melalui OneGold memungkinkan terciptanya dampak sosial secara langsung. Dana yang diinvestasikan akan menyentuh aspek kesejahteraan, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup yang lebih berkelanjutan.

Pendekatan ini juga selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang kian menjadi acuan dalam dunia investasi global.

Sasaran utama proyek ini adalah generasi muda berusia 21–35 tahun yang telah akrab dengan teknologi aset digital. Selain itu, OneGold juga menyasar diaspora Indonesia serta investor global yang peduli terhadap keberlanjutan dan pemberdayaan ekonomi rakyat.

BACA JUGA: Carbon eXchange Rakyat (CXR), Platform Carbon Trading Berbasis Blockchain

OneGold juga memastikan bahwa inisiatif ini mengikuti regulasi di Indonesia. Proses legalisasi tengah ditempuh melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), untuk menjamin akuntabilitas dan keberlanjutan proyek.

“Kami ingin menjadi jembatan antara teknologi Web3 dan kerja keras manusia yang selama ini luput dari perhatian,” ujar perwakilan OneGold.io.

Melalui langkah ini, OneGold tidak hanya memperkenalkan bentuk investasi digital yang baru, tetapi juga membuka jalan bagi transformasi ekonomi akar rumput. Teknologi tak lagi menjadi milik segelintir pihak, melainkan sarana untuk menciptakan keadilan ekonomi yang lebih merata.

Editor: Dyandramitha Alessandrina

Related

award
SPSAwArDS