Bak sebuah cerita horor, masyarakat tengah dihantui dengan maraknya kasus penipuan pengiriman barang. Modusnya pun makin beragam, mulai dari pesan singkat palsu hingga tautan berbahaya yang mengatasnamakan perusahaan ekspedisi. Merespons keresahan ini, J&amp;T Express menggandeng aktris film horor Asmara Abigail dan meluncurkan kampanye edukasi “3C: Cek, Curiga, Cancel.&#8221; Kampanye ini mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan berani menolak jebakan penipuan yang mengintai.
&#8220;Kami aware terhadap kasus penipuan di jasa pengiriman. Program ini berawal dari keresahan yg dialami masyarakat, termasuk mba Asmara yang ditipu pengiriman paket hingga Rp 70 juta,&#8221; ujar Herline Septia, Brand Manager J&amp;T Express Indonesia ketika ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Di dalam kampanye 3C, perusahaan mengajak masyarakat untuk selalu CEK terhadap nomor kontak, website. Jika ada kejanggalan, pasang alarm CURIGA terhadap nomor resi yang diterima atau informasi yang salah. Lalu, berani untuk melakukan CANCEL terhadap semua yang mencurigakan.
Herline menyebutkan bahwa kampanye ini juga merupakan komitmen perusahaan dalam membangun bisnis berkelanjutan. Sejak hadir pada tahun 2015, perusahaan tidak hanya fokus terhadap profit dan pengembangan internal. Perusahaan juga fokus terhadap kontribusinya ke negara dan ekosistem logistik.
&#8220;Sepanjang 10 tahun perjalanan, fokus J&amp;T Express tidak hanya pada penguatan internal perusahaan, tetapi juga pada langkah-langkah eksternal yang memberi manfaat lebih luas. Kami percaya, kontribusi perusahaan logistik bukan sekadar menghadirkan layanan, tetapi juga menghadirkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi masyarakat,&#8221; jelas Herline.
BACA JUGA: <a href="https://www.marketeers.com/jt-express-tandai-10-tahun-kontribusi-di-indonesia/">J&amp;T Express Tandai 10 Tahun Kontribusi di Indonesia</a>
Content Marketing dengan Storytelling
Hadir sebagai content marketing dengan pendekatan storytelling, kampanye edukatif ini dikemas melalui konten video bertajuk &#8220;Lebih dari Horor: Misteri Hilangnya 70jt dalam Sekejap.”
Secara konsep, content marketing hadir dengan kemasan kreatif, menghibur, menginspirasi, atau mengedukasi. Pendekatan sejenis pun dibawa oleh J&amp;T Express dengan menghadirkan konten video yang tayang di platform media sosial, mulai dari akun instagram @jntxpressid, @asmaraabigail, hingga kanal YouTube Channel RJL5 &#8211; Fajar Aditya.
Alih-alih langsung masuk ke bahasan seputar 3C, kampanye ini justru menghadirkan konten cerita horor dari rumah mewah dari eyang yang dibangun pada tahun 1930 di program Om Mamat Season 5, episode 137: Rumah Eyang 1930 dan Cerita-cerita Seram Asmara Abigail.
<iframe loading="lazy" title="ASMARA ABIGAIL TINGGAL DI RUMAH MEWAH PENUH TEROR SAMPAI HILANG 70 JUTA DALAM SEKEJAP?! #OMMAMAT" width="500" height="281" src="https://www.youtube.com/embed/_-nc3_4f-SY?feature=oembed" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen></iframe>
Sangat banyak kejadian mistis yang dialami Asmara Abigail dan keluarga ketika menempati rumah peninggalan zaman Belanda tersebut. Namun baginya, kejadian penipuan pengiriman yang menimpanya lebih menakutkan.
“Saat itu, aku pengiriman paket ke lokasi syuting di Takengon, Aceh. Namun saat menunggu aku dapat pesan yang ‘mengaku dari J&amp;T Express’ dengan tampilan sangat profesional bahwa paketku ini alamatnya bermasalah dan harus melakukan perbaikan melalui sebuah link,” cerita Asmara Abigail.
<div id="attachment_292959" style="width: 1034px" class="wp-caption alignnone"><img aria-describedby="caption-attachment-292959" loading="lazy" class="wp-image-292959 size-large" src="https://room.marketeers.com/wp-content/uploads/2025/09/IMG_3207-1024x473.png" alt="" width="1024" height="473" />Ilustrasi: YouTube Channel RJL5 &#8211; Fajar Aditya</div>
Selanjutnya, ia diminta untuk membayarkan biaya tambahan sekitar 9.000 dan memasukkan data credit card ke sebuah website yang begitu meyakinkan. Namun, begitu ia melakukan transaksi, selalu diberi notifikasi bahwa transaksinya gagal hingga lima kali.
“Ketika aku cek, ternyata transaksi berhasil dan nominalnya bukan Rp 9.000 namun dalam mata uang Riyal. Kalau ditotal, kerugian finansial yang aku alami ini hingga Rp 70 juta. Horor kan?,” jelasnya.
Asmara melanjutkan, di sisi lain pada waktu yang bersamaan, saat sang ibunda mengetahui paketnya mengalami masalah dan melakukan pengecekan ke outlet J&amp;T Express, semua instruksi diberikan dengan jelas bahwa ini pesan penipuan dan jangan mengklik link tersebut. Sayangnya, Asmara tidak terinfo lantaran semua terjadi berselisih waktu dan begitu cepat hingga tak bisa menghindari modus penipuan tersebut.
Setelahnya, ia pun menelusuri kejadian bersama J&amp;T Express yang menjelaskan semuanya, bahkan dinilai sangat transparan. Ia dijelaskan bagaimana perjalanan paketnya, dari satu titik ke titik lainnya, hingga dilihatkan CCTV.
Hasilnya, paketnya memang masih di dalam perjalanan dan informasi soal salah alamat yang diterima dari “oknum penipu” bernomorkan ponsel Filipina tadi adalah bohong.
“Di sini aku belajar banget buat selalu fokus dan tajam dalam menghadapi persoalan seperti ini. Aku juga ingin share dan ajak teman-teman untuk aware karena kejahatan ini dilakukan dengan modus yang sangat pintar dan tahu kelemahan kita. Ini lebih horor dari horor,” jelas Asmara Abigail.
Ia juga berpesan untuk siapa pun yang sedang tidak fokus, agar tidak asal mengklik tautan apa pun jika dapat pesan serupa. Lebih baik lakukan CEK ke outlet tempat pengiriman atau telepon nomor resminya. Coba cek juga kesesuaian nomor resi dan nomor pengirim pesan tersebut.
Jika sudah banyak ketidaksesuaian, pasang alarm CURIGA. Dan CANCEL jika mencurigakan. Jangan lanjutkan transaksinya. Di dalam kampanye kolaborasi ini, keduanya pun membangun komunikasi melalui tagar #JNTLawanPhising #CekCurigaCancel.
Dari pengalaman personal itulah, J&amp;T Express meramu pendekatan kampanye yang tidak hanya edukatif, tapi juga strategis dari sisi pemasaran.
Bukan strategi biasa, perusahaan tahu betul bagaimana hadir di setiap touchpoint konsumen. Merujuk konsep customer path di era digital 5A (Aware, Appeal, Ask, Advocate), pendekatan content marketing dapat mendorong advokasi konsumen yang terinspirasi atau merasa memiliki kesamaan.
BACA JUGA: <a href="https://www.marketeers.com/gandeng-bnn-jt-express-komitmen-perangi-narkoba/">Gandeng BNN, J&amp;T Express Komitmen Perangi Narkoba</a>
<div id="attachment_292956" style="width: 1034px" class="wp-caption alignnone"><img aria-describedby="caption-attachment-292956" loading="lazy" class="wp-image-292956 size-large" src="https://room.marketeers.com/wp-content/uploads/2025/09/IMG_3205-1024x1024.png" alt="Customer Path 5A" width="1024" height="1024" srcset="https://imagedelivery.net/2MtOYVTKaiU0CCt-BLmtWw/b516cc9d-ab15-4824-7647-2d4d85a18c00/w=1024,h=1024 1024w, https://imagedelivery.net/2MtOYVTKaiU0CCt-BLmtWw/b516cc9d-ab15-4824-7647-2d4d85a18c00/w=300,h=300 300w, https://imagedelivery.net/2MtOYVTKaiU0CCt-BLmtWw/b516cc9d-ab15-4824-7647-2d4d85a18c00/w=150,h=150 150w, https://imagedelivery.net/2MtOYVTKaiU0CCt-BLmtWw/b516cc9d-ab15-4824-7647-2d4d85a18c00/w=768,h=768 768w, https://imagedelivery.net/2MtOYVTKaiU0CCt-BLmtWw/b516cc9d-ab15-4824-7647-2d4d85a18c00/w=1536,h=1536 1536w, https://imagedelivery.net/2MtOYVTKaiU0CCt-BLmtWw/b516cc9d-ab15-4824-7647-2d4d85a18c00/w=2048,h=2048 2048w" sizes="(max-width: 1024px) 100vw, 1024px" />Customer Path 5A (Ilustrasi: Marketeers/Madeline)</div>
Advokasi kini pun dinilai lebih berharga ketimbang pembelian berulang. Pasalnya, di era konsumen yang kian kompleks, komunikasi satu arah tidak lagi efektif.
Ya, konsumen gemar menggali referensi, testimoni, atau cerita dari keluarga, teman, atau lingkungan sekitarnya seputar merek. Hal ini bisa dibangun melalui kehadiran content marketing.
<div id="attachment_292972" style="width: 1034px" class="wp-caption alignnone"><img aria-describedby="caption-attachment-292972" loading="lazy" class="size-large wp-image-292972" src="https://room.marketeers.com/wp-content/uploads/2025/09/IMG_3090-1024x768.jpeg" alt="" width="1024" height="768" srcset="https://imagedelivery.net/2MtOYVTKaiU0CCt-BLmtWw/363380dc-8c37-4dd5-0cfa-85fb1f606e00/w=1024,h=768 1024w, https://imagedelivery.net/2MtOYVTKaiU0CCt-BLmtWw/363380dc-8c37-4dd5-0cfa-85fb1f606e00/w=300,h=225 300w, https://imagedelivery.net/2MtOYVTKaiU0CCt-BLmtWw/363380dc-8c37-4dd5-0cfa-85fb1f606e00/w=150,h=113 150w, https://imagedelivery.net/2MtOYVTKaiU0CCt-BLmtWw/363380dc-8c37-4dd5-0cfa-85fb1f606e00/w=768,h=576 768w, https://imagedelivery.net/2MtOYVTKaiU0CCt-BLmtWw/363380dc-8c37-4dd5-0cfa-85fb1f606e00/w=1536,h=1152 1536w, https://imagedelivery.net/2MtOYVTKaiU0CCt-BLmtWw/363380dc-8c37-4dd5-0cfa-85fb1f606e00/w=2048,h=1536 2048w" sizes="(max-width: 1024px) 100vw, 1024px" />Robin Lo, CEO J&amp;T Express &amp; Herline Septia, Brand Manager J&amp;T Express Indonesia</div>
Tentu, upaya yang dilakukan perusahaan bukan sebatas kampanye edukasi. J&amp;T Express juga terus meningkatkan keamanan operasional dan berjanji menindaklanjuti kejahatan siber yang mengatasnamakan J&amp;T Express.
“Selama di bagian operasional kami terbukti melakukan kesalahan, kami akan melakukan follow up sampai dengan selesai. Tapi jika di luar operasional kami, di luar jangkau kami, kami juga tidak akan tinggal diam, kami akan mengupayakan apa yang bisa dilakukan secara internal dan eksternal,” tegas Herline.
Robin Lo, CEO J&amp;T Express pun menambahkan bahwa pihaknya tidak akan lepas tangan jika terjadi penipuan atau kejahatan yang mengatasnamakan J&amp;T Express.
“Bahkan, jika misalnya ada oknum-oknum yang terlibat, kami akan serahkan kepada pihak yang berwajib. Jika kerugian yang diderita pelanggan cukup gede, kami akan mencari solusi bagaimana caranya supaya pihak berwajib bisa menyelesaikan masalah ini,” tutup Robin.
Lewat kampanye 3C, kisah nyata Asmara Abigail, hingga komitmen serius perusahaan, J&amp;T Express menegaskan bahwa melawan penipuan bukan sekadar tugas individu, melainkan tanggung jawab bersama. Sebab, penipuan bisa terjadi pada siapa saja dan kewaspadaan adalah benteng pertahanan pertama.

Ketika Penipuan Menghantui, J&T Express & Asmara Abigail Hadirkan Kampanye 3C sebagai Jurus Antisipasi

Related

J&T Express Raih Rekor Pengiriman Tertinggi saat Harbolnas 11.11, Capai 100 Juta Paket

J&T Express Dorong Kewaspadaan Digital Lewat Kampanye Cek, Curiga, dan Cancel

J&T Express Gandeng Asmara Abigail untuk Edukasi Digital

J&T Express Tandai 10 Tahun Kontribusi di Indonesia

Gandeng BNN, J&T Express Komitmen Perangi Narkoba

Bantu UKM Kuasai Pasar Digital, J&T Connect Preneur Tour 2025 Siap Digelar