Saat ini, Indonesia sedang digempur dengan beragam pelaku dalam industri financial technology. Para pelaku pun datang dari latar belakang yang beragam, baik itu perbankan, perusahaan telekomunikasi, dan pelaku startup.
Ketatnya persaingan, banyak yang menganggap bahwa ketiga pelaku industri ini saling bersaing dan berkompetisi. Namun, hal ini dibantah oleh Danu Wicaksono selaku CEO TCASH. Baginya tidak ada kompetisi seperti yang dibayangkan oleh banyak kalangan
“Kompetisi memang ketat, ada pemain asing dan pemain dalam negeri. Payment ini baru dimulai ke depannya pemain fintech mainnya bukan di payment,” ujar Danu.
Baginya saat ini banyak pemain fintech yang sedang membentuk kebiasaan baru di kalangan konsumen. Ia menegaskan bahwa bisnis fintech ke depannya adalah mencari produk finansial yang tepat bagi konsumen dan masalah data.
“Semuanya adalah data mining, bermain untuk mendapatkan data yang lebih banyak untuk perkembangan produk ke depannya,” tambah Danu.
Kebiasaan konsumen yang selama ini melakukan transaksi bisa menjadi sebuah data yang besar dalam memberikan layanan finansial yang lebih personal kepada para penggunanya. Sehingga setiap konsumen dapat mendapatkan produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhannya.
Saat ini, TCASH telah menjangkau lebih dari 20 juta pelanggan di 34 provinsi di Indonesia serta memproses rata-rata lebih dari 10 juta transaksi bulanan. Pada tahun 2018 ini, Danu menargetkan TCASH mencapai registered user sebesar 40 juta pelanggan dan target merchant partner di kisaran 80 ribu dan 100 ribu.
Editor: Eko Adiwaluyo