Kiat Simha Group Mengelola Bisnis Kuliner di Tengah Pandemi

marketeers article

Bisnis kuliner menjadi salah satu bisnis yang menggiurkan. Sebab itu, bisnis ini diminati oleh banyak orang dengan produk-produk beragam. Pada dasarnya, berbisnis makanan dan minuman tidaklah rumit. Asalkan ada pasar yang jelas, bisnis bisa dijalankan. Hal ini diungkapkan oleh Haidhar Wurjanto, Founder & CEO Simha Group, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner yang menaungi beberapa merek, seperti Foresthree, Cakekekinian, dan Es.Teh Indonesia.

Haidhar mengaku jatuh cinta pada bisnis kuliner sejak mahasiswa. Pada tahun 2011, ia mendirikan Simha Group yang awalnya menjual minuman yang berbahan dasar susu dengan merek Momo Milk. Kini, Simha Group memiliki 500 cabang dengan beragam merek dan 500 karyawan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Keep it simple. Bisnis itu tidak perlu rumit. Yang penting jelas dan ada pasarnya. Selain itu, memilih mitra yang tepat sangatlah penting demi mengembangkan bisnis,” ujar Haidhar pada webinar Diplomat Success Challenge (DSC) 12 Webinar 5: Business Opportunities in F&B Amid Pandemic Situation, Jumat (06/08/2021).

Menurutnya, pebisnis kuliner harus mengenali siapa konsumennya. Terlebih lagi di masa pandemi yang ditandai dengan perubahan gaya hidup masyarakat. “Dengan mengenali segmen konsumen, kita lebih gampang memberikan jawaban atas kebutuhan mereka. Dan, bisnis kita pun berpotensi menjadi pilihan mereka,” katanya. 

Selain itu, ada tiga hal yang menurut Haidhar tidak boleh dilupakan oleh para pebisnis. Pertama, kembali ke kebutuhan dasar. Pebisnis kuliner sebaiknya memerhatikan kebutuhan-kebutuhan dasar konsumen. Kedua, fokus pada pemasaran. Di sini, pebisnis kuliner perlu strategi pemasaran yang tepat dan kreatif agar bisnisnya tetap eksis dan bertahan di masa pandemi. Mengedepankan produk dan layanan yang aman dan nyaman menjadi salah satu pilihan. Termasuk memanfaatkan kanal digital untuk pemesanan dan pengantaran makanan. Ketiga, terbuka pada kolaborasi. Kolaborasi menjadi salah satu sarana bagi pebisnis kuliner untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Editor: Sigit Kurniawan

    Related