Kimia Farma Apotek Gencarkan Transformasi Digital Lewat Omnichannel

marketeers article
Agus Chandra Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek. (FOTO: Marketeers/Nugraha Satia)

Sebagai pemain ritel, Kimia Farma Apotek memiliki performa yang patut diacungi jempol. Meski tergolong merek lama, tapi rejuvenasi perusahaan dilakukan dengan penuh totalitas.

Omnichannel marketing dan digitalisasi menjadi kunci kesuksesan transformasi ritel yang dipimpin oleh Agus Chandra sebagai Direktur Utama. Dampaknya, penjualan di kanal online tumbuh sangat agresif. Ini berkat pengoptimalan aplikasi Kimia Farma Mobile serta kolaborasi dengan online marketplace.

Perseroan juga sukses membangun healthcare ecosystem di Indonesia. Salah satunya dengan membangun jaringan virtual clinic sembari terus melakukan peremajaan outlet-outlet-nya. Berkat sejumlah strategi yang adaptif, KFA berhasil mencatatkan pertumbuhan revenue pada semester 1 2023 sebesar 7,54%.

BACA JUGA: Kimia Farma Apotek Siap IPO guna Bersaing di Industri Kesehatan

Di periode itu, market share perusahaan juga naik 1,48% menjadi 25,91%. Di tengah kinerja perusahaan yang terus meningkat, perusahaan juga meyakini ke depannya potensi pasar di Indonesia masih sangat besar. Terutama dari Generasi Y dan Z.

“Potensi itu harus kami optimalkan. Karenanya, kami saat ini tengah melakukan transformasi yang menyeluruh dengan membangun omni brand yang kuat sehingga mampu menyasar target pasar dengan akurat sekaligus membuat KFA menjadi sebuah perusahaan kelas dunia,” kata Agus kepada Marketeers beberapa waktu lalu.

Salah satu langkah yang dilakukan dalam membangun omni brand yang kuat adalah dengan melakukan brand rejuvenation atau penyegaran merek. KFA menyadari, generasi ini menginginkan kecepatan, kenyamanan, dan personalisasi dalam setiap interaksi mereka dengan merek.

BACA JUGA: 4 Strategi Negara ASEAN Wujudkan Wilayah ini Jadi Epicentrum of Growth

KFA sebagai pemimpin di industri retail farmasi, telah mengidentifikasi peluang ini dan memahami kebutuhan serta aspirasi dari Generasi Y dan Z. Menurutnya, sebelum menjatuhkan pilihan dalam melakukan suatu transaksi produkl, mereka lebih cenderung untuk melakukan riset online, membandingkan produk dan layanan sebelum membuat keputusan, dan menginginkan pengalaman yang mulus antara dunia online dan offline.

“Karenanya, KFA telah memulai inisiatif brand rejuvenation dengan mengadopsi konsep omni brand. Melalui pendekatan ini, KFA berupaya untuk hadir di mana pun konsumen berada, baik itu di media sosial, aplikasi mobile, online marketplace, atau di outlet fisik,” ucap dia.

Seluruh strategi itu sendiri merupakan aksi atas komando dari Agus Chandra. Karenanya, ia berhasil meraih The Best Industry Marketing Champion 2023 di Retail Sector dalam Marketeer of The Year (MOTY) 2023.

Related