Di tengah tekanan makroekonomi dan dinamika pasar pada kuartal I 2025, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), perusahaan konsumer otomotif, berhasil menjaga performa bisnis tetap stabil. Strategi efisiensi serta kontribusi kuat dari lini bisnis utama menjadi kunci dalam mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan.
MPMX membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 3,998 triliun, tumbuh 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh kinerja solid dari segmen distribusi dan ritel kendaraan bermotor.
Beatrice Kartika, Group CFO MPMX, mengungkapkan bahwa laba operasional dan laba bersih turun masing-masing 7% secara tahunan, margin laba kotor justru naik 2%. Ini menunjukkan efektivitas strategi efisiensi yang diterapkan di seluruh lini usaha.
“Di tengah tekanan makroekonomi dan dinamika pasar pada kuartal I 2025, kami fokus menjaga fundamental keuangan yang sehat,” jelas Beatrice dalam siaran pers kepada Marketeers, Selasa (6/5/2025).
BACA JUGA: Didukung Semua Lini Bisnis, Kinerja MPMX Tumbuh Sepanjang 2024
Segmen distribusi dan ritel sepeda motor masih menjadi pendorong utama pendapatan, naik 3% YoY menjadi Rp 3,934 triliun. MPMMotor mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 7% didukung volume penjualan yang stabil dan kenaikan harga jual rata-rata. Sementara MPMulia tumbuh 2% di tengah penurunan pasar sepeda motor nasional sebesar 3% YoY.
Bisnis purnajual turut menunjukkan tren positif. Pendapatan distributor naik 3%, dan pendapatan ritel melesat 34% YoY, ditopang penjualan suku cadang serta layanan servis. Laba kotor segmen ini mencapai Rp 316 miliar, naik 3% dari tahun sebelumnya dengan margin yang tetap terjaga.
Segmen asuransi mencatat penurunan pendapatan premi bersih sebesar 6% YoY, akibat pelemahan sektor leasing kendaraan bermotor. Meski begitu, produk asuransi properti dan rekayasa menunjukkan ketahanan, berkat sinergi yang kuat dalam ekosistem grup.
MPMRent mencatat pertumbuhan pendapatan 5% YoY dari penjualan mobil bekas melalui AUKSI. Namun, tekanan margin penjualan menyebabkan penurunan laba sebesar 11%. Pendapatan dari sewa kendaraan dan jasa pengemudi relatif stabil, meskipun mengalami penurunan tipis 0,1% YoY karena efisiensi dari sektor industri.
Sementara itu, bisnis pembiayaan melalui Jaccs MPM mengalami kontraksi pendapatan sebesar 21% YoY, seiring penurunan pembiayaan kendaraan dan korporasi. Meski begitu, efisiensi operasional berhasil menekan rugi bersih hingga turun 6% YoY.
BACA JUGA: Bisnis Tumbuh Pada 2024, MPMX Catat Laba Rp 582 Miliar
MPMX menegaskan komitmennya untuk menjaga kinerja finansial dengan memperkuat pengelolaan biaya, menjaga likuiditas, serta mendorong kontribusi optimal dari seluruh unit bisnis.
“Kami akan terus fokus dalam memperkuat pengelolaan biaya, menjaga likuiditas, serta memastikan setiap lini bisnis berkontribusi secara optimal terhadap kinerja MPMX ke depan,” tutur Beatrice.
Dengan portofolio bisnis yang terdiversifikasi dan strategi efisiensi yang konsisten, MPMX membuktikan kemampuannya dalam menjaga daya saing dan ketahanan bisnis di tengah tekanan pasar.
Editor: Dyandramitha Alessandrina