Kisruh Selesai, Apple Kembali Beriklan di Twitter

marketeers article
Twitter. (FOTO: 123RF)

Kisruh antara Twitter dan Apple akhirnya selesai. Menurut Elon Musk, Apple telah “sepenuhnya melanjutkan” iklan di Twitter. Miliarder tersebut mengumumkan hal tersebut dalam perbincangan Twitter Spaces yang disiarkan langsung dari pesawat pribadinya pada Minggu (4/12/2022). Dua hari setelah berkali-kali berkomentar tentang Apple di Twitter, Musk mengatakan dia telah bertemu dengan Tim Cook.

“Kami menyelesaikan kesalahpahaman tentang Twitter yang berpotensi dihapus dari App Store. Tim menjelaskan bahwa Apple tidak pernah mempertimbangkan untuk melakukannya,” katanya dikutip dari Endgadget, Senin (5/12/2022).

Pada hari Sabtu, Musk menambahkan Apple adalah pengiklan terbesar di Twitter. Pada hari yang sama, dia berterima kasih kepada pengiklan karena telah kembali ke Twitter. Pada 28 November, Elon Musk mengklaim merek besutan Steve Jobs tersebut akan berhenti memasang iklan di perusahaan baru miliknya tersebut, dan bahkan mengancam akan menghapus Twitter platform iOS dari App Store.

BACA JUGA: Transformasi Apple dan Kekuatan Brand Story

The New York Times melaporkan, Apple untuk sementara menghentikan iklan di Twitter setelah penembakan Club Q di Colorado Springs pada 19 November. Merek-merek ternama cenderung menarik kembali iklan Twitter mereka setelah penembakan, terutama karena mereka tidak ingin melihat produk mereka bersanding samping tweet tentang tragedi manusia.

Pada Sabtu lalu, Amazon juga memiliki rencana untuk mulai beriklan di Twitter lagi. Raksasa ritel tersebut dilaporkan telah berkomitmen untuk membelanjakan sekitar US$ 100 juta per tahun. Perusahaan sedang menunggu beberapa perubahan keamanan pada platform iklan di perusahaan.

BACA JUGA: Apple Diprediksi Rugi US$ 8 Miliar, Ini Alasannya

Berita Apple dan Amazon kembali ke Twitter muncul di tengah laporan yang sedang berlangsung bahwa pendapatan iklan perusahaan turun secara signifikan sejak pengambilalihan Musk pada akhir Oktober. Selama minggu pertama Piala Dunia di Qatar, perusahaan hanya menghasilkan sekitar 20% dari pendapatan iklan yang diharapkan selama periode itu, menurut The Times.

Dalam beberapa minggu terakhir, perusahaan telah berulang kali memangkas proyeksi pendapatan internal untuk tiga bulan terakhir tahun ini. Awalnya, Twitter dilaporkan akan menghasilkan sekitar US$ 1,4 miliar pada Q4/2022, tetapi perussahaan kembali memangkas angka itu menjadi US$ 1,1 miliar. Musk sebelumnya memberi tahu karyawan bahwa perusahaan sedang dalam kesulitan keuangan dan memperingatkan kebangkrutan yang tidak bisa dihindari.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related