KIT Global: Kini Eranya Hyperspecialization, Apa Artinya?

marketeers article
Ilustrasi: 123RF

KIT Global sebagai digital agency yang bermarkas di Eropa resmi hadir di pasar Indonesia. Perusahaan pun membawa pengalaman dan tren yang tengah terjadi di pasar global, termasuk tren di era hyperspecialization.

Risa Kusumaningrum, Country Manager KIT Global Indonesia mengatakan, dunia digital terus berkembang dengan cepat. Landscape ini menyajikan beragam potensi di banyak sektor, khususnya di era hyperspecialization.

Mengutip dari Harvard Business Review, istilah “hyperspecialization” memiliki arti berbeda dengan outsourcing pekerjaan ke perusahaan lain atau mendistribusikannya ke tempat lain, meski sebetulnya ada kemiripan.

Sebaliknya, hyperspecialization berarti memecah pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh satu orang menjadi bagian-bagian yang lebih terspesialisasi oleh beberapa orang. Bagian-bagian yang dialihdayakan atau didistribusikan ini, pemisahannya menghasilkan peningkatan kualitas, kecepatan, dan biaya.

“Kami hadir untuk memberikan warna baru di landscape digital Tanah Air. Ekosistem ini terus bertumbuh dan menyimpan peluang yang sangat besar,” ujar jelas Risa saat ditemuia di Jakarta pada Jumat (9/9/2023).

BACA JUGA: Hyperlocal Marketing, Komunikasi Penjualan yang Sedang Ngetren

Menguasai dan memahami dunia digital Indonesia yang kompleks memang membutuhkan strategi khusus. Terlebih, saat ini Indonesia memiliki 212,9 juta pengguna internet dengan tingkat penggunaan smartphone mencapai 68,2%.

Hal ini menjadi peluang menarik bagi KIT Global untuk berinovasi. Memiliki 35 produk pemasaran dan berpengalaman melayani lebih dari 5.000 brand global, KIT Global berfokus ke dunia digital Indonesia untuk target Gen Z dan milenial.

“Strategi kami lebih dari sekadar layanan digital yang lengkap. Kami juga menghadirkan alat pemasaran yang mampu mengubah cara brand berinteraksi sehingga mereka bisa berkembang pesat di pasar mereka masing-masing,” papar Pavel Yurovitsky, Chief Executive Officer KIT Global.

BACA JUGA: Potensi Bisnis Startup Digital di ASEAN Diproyeksi Capai US$ 1 Triliun pada 2030

Dari sini, KTI membawa tiga layanannya, yakni KIT SEO yang disesuaikan dengan Bahasa Indonesia dan kecenderungan pencarian di internet. Lalu, KIT Mobile yang dirancang untuk masyarakat Indonesia yang mayoritas menggunakan ponsel sehingga mampu mendapatkan pengalaman yang maksimal. Dan, KIT CPA yang menyajikan analisis antara investasi sebuah brand dengan hasil yang mereka dapatkan.

3 poin sukses di pasar digital

Tak hanya berbagi tren, Risa juga membagikan tiga poin penting untuk sukses di pasar digital Indonesia

Pertama, kenyamanan

Risa mengungkapkan fakta bahwa kenyamanan adalah faktor kunci yang memengaruhi keputusan pembelian ketika konsumen berbelanja online. Hal ini diakui oleh 68% konsumen di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Kedua, kecepatan

Kecepatan menjadi kompetensi yang diperlukan oleh merek dalam merespons persaingan yang sangat ketat. Bahkan, sebuah studi mengungkap bahwa satu detik saja sebuah website melakukan delay, akan menurukan 7% di dalam conversions.

Ketiga, personalisasi

Dari riset yang dipaparkan Risa, konsumen mengaku akan menjadi loyal ketika merek dapat memahami dan memberikan pengalaman yang terpersonalisasi.

“Dari sini, kita harus dekat dengan klien, partner, lingkungan, dan komunitas. Tiga hal ini sangat penting untuk meningkatkan respons dan agility hingga adaptasi di dunia digital,” tutup Risa.

Related