Kolaborasi Jadi Kunci Utama pada Pondasi Transformasi Bisnis SPSL

marketeers article
DCIM100MEDIADJI_0012.JPG

Pascapenggabungan atau merger yang dilakukan oleh perusahaan, PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) berupaya membangun pondasi transformasi pada bisnis dan layanan yang dimiliki. Upaya pembangunan transformasi bisnis dan layanan ini diwujudkan dalam berbagai bentuk inisiatif strategis.

Direktur Utama PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) Joko Noerhudha mengungkapkan sebagai Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo, pembangunan ini telah didefinisikan dalam Masterplan Sub Holding Logistik dan Hinterland Development. Hal tersebut dilakukan guna mencapai visi perusahaan, yakni menjadi penyedia solusi terbaik untuk ekosistem logistik yang terintegrasi.  

“SPSL telah melakukan berbagai upaya untuk membangun pondasi transformasi bisnis dan layanan yang kuat. Namun tidak hanya merancang, kami juga telah mengimplementasikannya. Upaya transformasi tersebut telah dilaksanakan secara langsung oleh SPSL maupun oleh anak dan cucu perusahaan di lingkungan SPSL,” ujar Joko dalam keterangan tertulis SPSL.

Setelah pelaksanaan Inbreng Saham pada bulan Maret 2022, SPSL telah melakukan berbagai program transformasi. Program-program tersebut di antara lain adalah optimalisasi Cost of Fund, optimalisasi cluster dan model bisnis, kolaborasi dengan pelaku industri serta pengembangan dan integrasi hinterland ke pelabuhan melalui multimoda transportasi. 

Sebagai ecosystem integrator, SPSL berkomitmen untuk menjalin kolaborasi dengan para pelaku industri, dari hulu ke hilir. Dengan adanya kolaborasi, SPSL dapat menggabungkan competitive advantage yang dimiliki SPSL sebagai bagian dari Pelindo Group dengan kekuatan dari perusahaan mitra. Dengan begitu, SPSL akan semakin kuat terlebih dengan adanya dukungan sistem informasi andal yang dimiliki oleh perusahaan. 

Dalam program transformasi integrasi hinterland ke pelabuhan, SPSL juga telah bekerja sama dengan para pelaku industri. Hal tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan hinterland melalui integrasi multi moda transportasi. Salah satu penggunaan integrasi multi moda transportasi ini telah dilakukan di Sumatera Utara. Pada wilayah tersebut, pengangkutan kontainer dari Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke menuju Pelabuhan Belawan dapat dilakukan baik dengan kereta api maupun dengan menggunakan truk. 

“Program transformasi ini tidak akan bisa diwujudkan tanpa adanya kolaborasi atau kerja sama dari berbagai pihak. Kami berharap, upaya transformasi yang dilakukan SPSL ini dapat menghadirkan solusi logistik terbaik melalui end to end service yang terintegrasi guna dapat memberikan layanan yang lebih efektif dan efisien,” tutur Joko.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related