Komitmen, Langkah Awal Pebisnis Dapatkan Kesetiaan Konsumen

marketeers article
Ilustrasi teknik komitmen dalam marketing (FOTO: 123rf)

Komitmen adalah salah satu teknik psikologi berbentuk nudge yang bisa digunakan untuk marketing. Secara sederhana, sebelum calon konsumen berkomitmen untuk memutuskan membeli, Anda harus mengawalinya dengan membuat komitmen kecil kepada mereka.

“Perlu diketahui, orang biasanya lebih ingin melakukan action ketika mereka sudah terlanjur komit sebelumnya. Contoh, yang paling umum adalah loyalty card. Apabila Anda sudah memiliki loyalty card sebuah supermarket atau retailer yang lain, Anda cenderung akan lebih sering ke sana,” ujar Iwan Setiawan, CEO Marketeers dalam ANALISIS di YouTube Marketeers TV.

Apabila Anda punya loyalty card di sebuah Cafe, maka Anda akan cenderung lebih banyak membeli kopi di cafe tersebut, karena biasanya sudah ada komitmen. Anda sudah ingin mengumpulkan poin, sehingga Anda akan terus-menerus datang ke tempat tersebut.

Contoh lain adalah gym membership. Gym membership biasanya sangat mahal. 

Oleh karena itu, Anda cenderung akan lebih rajin untuk datang meskipun hanya dalam beberapa bulan pertama. Akan tetapi, ketika Anda sudah punya membership, Anda akan merasa rugi apabila tidak datang. 

Komitmen itulah yang membuat Anda akhirnya makin rajin untuk datang ke gym.

BACA JUGA: Hyundai Motors Perkuat Komitmen, Hadirkan Layanan Terbaru di Banjarmasin

Kemudian, contoh lainnya adalah subscription. Apabila Anda sudah subscribe Netflix, maka kecenderungannya Anda akan lebih sering menonton supaya tidak rugi lantaran sudah berlangganan dan membayar setiap bulan. 

Hal lain lagi, misalnya arisan. Apabila ibu-ibu sudah berkomitmen untuk datang setiap bulan untuk arisan, biasanya mereka akan melakukan banyak hal.

Banyak sekali ibu-ibu yang berjualan di arisan, seperti makanan buatan mereka atau produk-produk tupperware. Hal itu karena komitmen di dalam gathering arisan itu sudah tinggi. 

Mereka sudah rutin berkumpul dan biasanya memang sudah berkomitmen untuk keluar spending tertentu untuk membeli satu produk tertentu.

BACA JUGA: Pelayanan Ekstra Perlu Dicermati, Lakukan dengan Komitmen

Tidak mungkin para calon konsumen langsung percaya kepada Anda dan membeli sebelum Anda melakukan komitmen di awal dan menjaga konsistensi terhadap komitmen yang telah dibuat. Kebanyakan, kesalahan dari para pelaku bisnis adalah terlalu terburu-buru dan nafsu untuk menjual kepada konsumen. 

Faktanya, kebanyakan konsumen itu tidak mau dikejar, tapi mereka hanya mau membeli.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related