Sulawesi Utara (Sulut) menggenjot pembangunan konektivitas untuk menunjukkan kesiapan mereka dalam hal perekonomian. Rencana ini telah diungkapkan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey sejak tahun lalu pada gelaran Sulut Expo 2019. Olly menjelaskan bahwa konektivitas harus dibuka jika ingin investasi datang, mulai dari udara sampai pelabuhan.
Sulut sebagai gerbang Pasifik diharapkan mampu mendorong kesejahteraan masyarakat. Untuk saat ini, strategi yang terus dikembangkan memang terhambat karena wabah COVID-19 di awal tahun 2020. Namun, memasuki masa transisi, adaptasi dan penyesuaian diharapkan mampu mempercepat rencana yang ada.
“Mungkin memang membutuhkan waktu untuk bisa berjalan seperti sebelum COVID-19. Namun, saya rasa banyak sektor yang memengaruhi ekonomi masih bergerak dengan cepat. Sehingga kami bisa membuka jalur untuk negara-negara lain,” ujar Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara Andrei Angouw pada acara MarkPlus Government Roundtable, Sulawesi Utara: Gerbang Indonesia ke Pasifik, Kamis (16/07/2020).
Andrei menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang penting dalam pergerakan ekonomi di antaranya investasi dan ekspor. Dengan konektivitas yang baik, para investor dari negara-negara Asia Pasifik diharapkan tertarik untuk menanamkan dana. Dari sisi ekspor pun sama, jarak tempuh yang lebih singkat diharapkan mampu meningkatkan proses ekspor.
Sektor lain yang juga berpotensi adalah pariwisata. Meski sektor ini mengalami penurunan drastis karena pandemi, pariwisata masih menjadi unggulan khususnya untuk menarik investor. Sebab itu penting bagi banyak pihak untuk mulai memikirkan dan berkreasi, mencari cara bagaimana pariwisata bisa pulih atau bahkan lebih baik dari sebelumnya.
“Di setiap krisis ada kesempatan, ini yang harus dipikirkan. Saya berharap semua komponen yang ada bisa membangun sektor-sektor yang diperlukan untuk kemajuan ekonomi. Karena, selalu ada peluang yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kemajuan di daerah kami,” tutup Andrei.
Editor: Ramadhan Triwijanarko