Konsep Metamobilitas Hyundai, Visi Memperluas Jangkauan Manusia

marketeers article

Konsep metamobilitas menjadi sajian utama Hyundai dalam presentasi mereka dalam gelaran CES 2022 di Las Vegas, Amerika Serikat. Produsen kendaraan asal Korea Selatan itu menekankan penggunaan teknologi robotik dalam mengubah paradigma mobilitas manusia di masa depan, untuk memenuhi keinginan jangkauan tanpa batas.

Salah satu modal mengembangkan konsep metamobilitas dimiliki Hyundai, setelah melakukan akuisisi Boston Dynamics. Perusahaan tersebut dikenal sebagai salah satu pengembang teknologi robotik terdepan di dunia. Teknologi ini menjadi andalan Hyundai untuk membangun ekosistem penyedia solusi mobilitas pintar atau Mobility of Things (MoT).

“Hyundai mengembangkan kekuatan robotik untuk mencapai tujuan besar. Kami berupaya mewujudkan visi pengembangan solusi mobilitas masa depan terutama dengan dukungan teknologi robotik hingga meluaskannya lewat konsep metamobilitas,” kata Euisun Chung, Executive Chair Hyundai Motor Group dalam presentasinya, Rabu (5/1).

Pengertian konsep metamobilitas Hyundai adalah menghilangkan batasan dari segi teknologi, sehingga setiap pengguna bisa secara bebas berpindah antara memasuki ruang virtual dan di dunia nyata. Terlebih, dengan adanya potensi bahwa di masa depan ruang metaverse akan menjadi tempat setiap orang berinteraksi dan berkegiatan sehari-hari.

Tujuan dari konsep metamobilitas Hyundai adalah kehadiran perangkat pintar yang terhubung dengan metaverse, untuk mengalihkan konsep mobilitas dalam virtual reality (VR). Pengembangan tersebut memberi kemampuan manusia untuk melewati batasan fisik dalam bergerak melewati konsep ruang dan waktu.

Hyundai memiliki bayangan bahwa teknologi berupa robot, akan bertindak sebagai medium antara dunia nyata dan virtual. Berkat bantuan teknologi robot juga, manusia akan mampu mewujudkan perubahan yang terjadi pada ruang virtual menuju dunia nyata.

Pengembangan mobilitas masa depan, menurut Hyundai, semakin lama akan tergantikan dengan kecanggihan teknologi robotik seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan autonomous driving. Keragaman mode mobilitas seperti mobil hingga urban air mobility (UAM) juga bisa dikembangkan menjadi perangkat pintar untuk mengakses platform metaverse.

Koneksi antara metaverse dengan teknologi robot di masa depan, juga memungkinkan manusia menggunakan tenaga mereka untuk menjalankan kegiatan tertentu seperti fasilitas pabrik. Sebagai contoh, seorang pekerja bisa berinteraksi menggunakan avatar robotik di ranah metaverse lalu melakukan pekerjaan tertentu melalui perangkat mekanik di sebuah pabrik di lokasi yang berbeda.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related