Konsolidasi: Definisi, Relevansi dengan Bisnis dan Alasannya

marketeers article
Konsolidasi: Definisi, Relevansi dengan Bisnis dan Alasannya. (FOTO: 123rf)

Konsolidasi adalah aspek yang bisa masuk ke berbagai konteks kegiatan, baik itu hubungan personal, kelompok, negara, hingga bisnis. Lantas apa sebenarnya konsolidasi?

Definisi Konsolidasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terdapat tiga definisi mengenai konsolidasi. Pertama, konsolidasi adalah perbuatan (hal dan sebagainya) memperteguh atau memperkuat (perhubungan, persatuan, dan sebagainya). 

Kedua, konsolidasi adalah peleburan dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan. Ketiga, konsolidasi adalah konsep yang mengatakan bahwa terdapat perubahan fisik pada otak setelah sesuai dipelajari. 

Secara terminologi, konsolidasi adalah kata yang berasal dari bahasa Latin, yaitu consolidatus yang artinya menggabungkan menjadi satu tubuh. Namun, apa pun jenis kegiatannya, mengonsolidasikan diartikan menyatukan berbagai hal menjadi satu kesatuan.

Konsolidasi Bisnis

Dalam konteks bisnis, konsolidasi adalah kegiatan penting yang bisa memengaruhi kinerja sebuah perusahaan. Konsolidasi bisnis sering dikaitkan dengan merger atau akuisisi yang bisa menghasilkan penghematan biaya jangka panjang.

Konsolidasi bisnis terjadi saat dua atau lebih perusahaan bergabung menjadi satu. Hal ini biasanya terjadi ketika bisnis serupa yang lebih kecil digabungkan untuk membentuk badan hukum yang baru yang lebih besar.

Dalam kebanyakan kasus, entitas yang lebih kecil tidak ada lagi setelah dilebur oleh pihak pengakuisisi. Menggabungkan beberapa perusahaan atau unit bisnis menjadi entitas baru adalah pilihan yang ekstrem. 

Di sisi lain, konsolidasi akan membuat salah satu perusahaan yang bergabung dilikuidasi. Proses itu dapat menimbulkan biaya tambahan dalam pembuatan merek baru.

Akan tetapi, bisnis yang dikonsolidasikan memberi dampak positif bagi operasional perusahaan. Perusahaan bisa memindahkan kegiatan operasional yang kecil ke unit yang sudah besar dalam skala bisnis.

Alasan Konsolidasi

Tujuan konsolidasi adalah memaksimalkan operasional bisnis dan alasannya cukup beragam sehingga setiap perusahaan biasanya punya alasan kuat untuk menerapkannya. Konsolidasi bisnis umumnya digunakan, sebagai berikut:

-Efisiensi operasional

-Menghilangkan persaingan untuk pelanggan dan/atau sumber daya

-Akses dan ekspansi ke pasar baru

-Inovasi produk baru

-Opsi pembiayaan yang lebih murah untuk bisnis yang lebih besar

-Operasi bersama

-Peningkatan pendapatan.

Terlepas dari alasannya, keputusan untuk melakukan konsolidasi bisnis harus dipikirkan dengan matang. Tidak hanya perkara biaya, ada juga hal lain yang perlu dipertimbangkan.

Misalnya, pemimpin perusahaan harus memenuhi kepentingan pemegang saham, aspek tenaga kerja, penjualan aset dan cara memasarkan merek yang baru saat proses konsolidasi rampung berjalan.

Jenis Konsolidasi Bisnis

Sama seperti perusahaan, ada banyak jenis untuk konsolidasi bisnis. Itu semua tergantung pada strategi, target hasil, dan sifat dari bisnis.

1. Statutory Consolidation

Ketika bisnis digabungkan menjadi entitas baru, perusahaan asli sudah tidak ada lagi. Dengan menggabungkan keduanya, tercipta perusahaan baru yang lebih besar. 

Dengan demikian, konsolidasi bisnis ini biasanya dilakukan melalui merger.

2. Statutory Merger

Konsolidasi bisnis semacam ini terjadi saat pengakuisisi melikuidasi aset targetnya. Setelah selesai, pengakuisisi menggabungkan atau merestrukturisasi operasi perusahaan yang diakuisisi. 

Perusahaan pengakuisisi mempertahankan operasinya, sementara entitas yang diakuisisi sudah tidak ada lagi.

3. Stock Acquisition

Ini adalah kombinasi bisnis yang mana perusahaan mengakuisisi dengan membeli saham mayoritas atau kepentingan pengendali perusahaan lain. Agar menjadi pemegang saham mayoritas, pengakuisisi harus membeli lebih dari 50% saham perusahaan. 

Dalam konsolidasi bisnis ini, kedua perusahaan tetap ada dan beroperasi seperti biasanya.

4. Variable Interest Entity

Konsolidasi bisnis ini berjalan saat entitas pengakuisisi memiliki kepentingan pengendali di perusahaan yang tidak didasarkan pada hak suara mayoritas. Entitas itu disebut sebagai variable interest entity. 

Entitas ini biasanya ditetapkan sebagai special purpose vehicle (SPV).

Related