Konsumsi Baja 100 Juta Ton, Kapasitas Produksi Nasional Baru 20 Juta

marketeers article
Ilustrasi pabrik baja. Sumber gambar: 123rf.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk memproyeksikan konsumsi baja nasional mencapai 100 juta ton per tahun. Kendati demikian, produksi dalam negeri hanya sebesar 20 juta ton.

Muhamad Akbar Djohan, Direktur Utama Krakatau Steel menjelaskan, hingga sekarang ada banyak tantangan di sektor baja yang cukup kompleks. Sehingga perlu adanya sinergi antara pemerintah dan industri untuk mewujudkan swasembada baja nasional.

BACA JUGA: Tampung Investasi Jumbo Perusahaan Cina, Krakatau Steel Siapakan Lahan 500 Ha

Sebagai motor penggerak sektor baja di Indonesia, Krakatau Steel terus berupaya memperkuat kapasitas produksi, kualitas produk, serta inovasi untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang berkelanjutan.

“Investasi yang masif serta kebijakan industri yang mendukung sangat diperlukan agar industri baja dalam negeri memiliki daya saing dan mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” kata Akbar melalui keterangan resmi, Rabu (11/6/2025).

BACA JUGA: Strategi Krakatau Steel Hadapi Kenaikan Tarif Impor Baja AS

Menurutnya, pencapaian kemandirian sektor baja memerlukan dukungan kebijakan yang berpihak kepada industri nasional.

“Kami percaya bahwa melalui kerja sama yang erat antara pemerintah, industri, dan seluruh pemangku kepentingan, Indonesia dapat mewujudkan industri baja yang kokoh dan mandiri,” ujarnya.

Dalam konteks ini, Krakatau Steel menilai bahwa kebijakan yang berpihak pada industri nasional menjadi krusial untuk mendukung tercapainya swasembada baja. Kebijakan tersebut mencakup stabilisasi harga, perlindungan pasar domestik, energi kompetitif, keselarasan kapasitas dan insentif investasi, serta peningkatan daya saing keseluruhan agar industri baja nasional mampu bersaing secara adil di pasar global.

Sementara itu, Widodo Setiadharmaji, Pengamat Industri Baja dan Pertambangan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan industri. Ia merujuk pada keberhasilan kebijakan di sektor pertanian yang mampu menciptakan swasembada beras sebagai contoh konkret.

“Keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada beras tidak terlepas dari kebijakan yang konsisten, mulai dari stabilisasi harga, perlindungan pasar domestik, pengendalian distribusi, hingga insentif bagi petani. Hal serupa perlu diterapkan pada industri baja agar dapat tumbuh berkelanjutan,” ujarnya.

Widodo menegaskan, baja adalah bahan pokok bagi keberlangsungan hidup industri nasional. Kemandirian industri baja akan menjadi pondasi bagi kemandirian industri nasional.

Related

award
SPSAwArDS