Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka Posko Nasional Sektor ESDM Periode Ramadan dan Idulfitri (RAFI) Tahun 2025. Pada tahun ini Posko RAFI memproyeksikan terjadi lonjakan konsumsi Pertamax 11,2% dan Pertalite 11,7%.
Yuliot, Wakil Menteri ESDM menjelaskan peningkatan konsumsi tidak hanya dari dua bahan bakar minyak (BBM) tersebut, tapi juga dari 16,2% dan kenaikan konsumsi harian Avtur sebesar 7,3% dibandingkan dengan konsumsi kondisi normal. Kendati demikian, dia memastikan seluruh pasokan energi mencukupi untuk memenuhi lonjakan konsumsi.
BACA JUGA: Survei YouGov Indonesia: Masyarakat RI Tetap Tinggal di Kota Lebaran 2025
“Secara umum kondisi ketahanan stok BBM aman, baik Gasoline, Gasoil, Kerosene maupun Avtur, dengan ketahanan stok dijaga pada 19-21 Hari,” kata Yuliot melalui keterangan resmi, Selasa (18/3/2025).
Adapun prognosa ketahanan stok LPG Nasional dalam kondisi aman, dengan coverage days LPG rata-rata 11-13 hari. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi bersama Pertamina menyiagakan 40 Terminal Liquefied Petroleum Gas (LPG), 731 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBE) dan 6.517 Agen LPG.
BACA JUGA: Kementerian ESDM Jamin Kualitas BBM saat Arus Mudik
Kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil selama periode RAFI 2025, serta disiapkan Agen dan Pangkalan LPG Siaga 24 jam khusus wilayah dengan permintaan tinggi. Guna mengatasi lonjakan konsumsi energi, BPH Migas dan Pertamina menyiagakan 125 Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), lebih dari 7.746 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dan 70 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).
Kemudian pemerintah telah menyiagakan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan permintaan tinggi. Secara umum, subholding gas berkomitmen dan secara konsisten menjaga keamanan dan keandalan penyaluran gas bumi dari pemasok kepada lebih dari 5.800 pelanggan komersial, industri, dan pelanggan kecil, lebih dari 814.000 pelanggan rumah tangga (Jargas), serta power plant melalui lebih dari 33.000 kilometer (km) jaringan pipa gas.
“Diprediksi terjadi peningkatan penyaluran Gas LNG sebesar 53,2% dibandingkan dengan realisasi RAFI tahun 2024. Selanjutnya, untuk Bahan Bakar Gas (BBG) diprediksi akan terjadi peningkatan sebesar 4,3% bila dibandingkan dengan realisasi RAFI tahun 2024,” ujarnya.
Di sisi lain, Prognosa kondisi pasokan tenaga listrik pada sistem kelistrikan Jawa Bali, Sumatera, Kalimantan, dan sebagian besar Indonesia Timur pada periode RAFI 2025 pada kondisi aman. Diproyeksikan pada 31 Maret 2025 atau 1 Syawal 1446 H, sistem ketenagalistrikan nasional dalam kondisi aman dengan Daya Mampu Pasok (DMP) sebesar 53.977 MW dan beban puncak (BP) sebesar 33.517 MW.
Dengan begitu, cadangan daya sebesar 20.460 MW (61,05%), dan BP pada hari pertama Idulfitri meningkat 7,38% dibandingkan BP pada 2024 dan menurun 29,10% dibandingkan BP pada hari normal. Pemerintah telah membentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang akan merespons dengan cepat setiap bencana yang terjadi dan siaga dalam waktu 24 jam, dan meningkatkan pemantauan gunung api secara cermat di beberapa gunung api aktif.
Editor: Ranto Rajagukguk