Kontribusi Technomarketing dalam Melahirkan SDM Mumpuni

marketeers article

Saat ini, teknologi memegang peranan penting dalam pertumbuhan bisnis. Hal ini ditunjukkan dari berbagai industri yang kian fokus menerapkan teknologi digital dengan menghadirkan platform atau aplikasi untuk mendukung aktivitas pemasarannya. Melihat teknologi dan marketing yang saling terikat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) menggandeng MarkPlus Institute hadirkan program studi Technomarketing pada program magister manajemen teknologi.

Prof. Ir. Nyoman Pujawan selaku Dekan Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi ITS mengungkap dalam tiga tahun terakhir, ITS secara agresif melakukan diversifikasi. Salah satunya dengan hadirnya Technomarketing. Ia memaparkan technomarketing ini terbagi menjadi lima fokus utama dengan porsi yang berbeda.

Diantaranya 11% fokus pada pondasi dimana menyediakan metode dan alat untuk analis data dan pengambilan keputusan. Lalu, 31% fokus pada marketing yang menjadi tanggung jawab MarkPlus Institute dan 17% manajemen fungsional. Kemudian,  19% manajemen teknologi dan 22% proyek penelitian, yakni mengintegrasikan pengetahuan ke dalam proyek penelitian.

Pujawan juga menyampaikan banyak kompleksitas yang muncul selama pandemi COVID-19, terutama terkait supply chain. Ia menegaskan supply chain merupakan rangkaian yang terbagi beberapa tahap secara kolektif yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

“Dalam prosesnya yang panjang dan di setiap titiknya, supply chain memiliki inovasi. Ada tiga aliran yang diperhatikan, antara lain dari aliran physical product, didukung aliran oleh non-physical yang berupa informasi permintaan, penawaran dan market needs, terakhir bagaimana mengelola aliran dari proses pembayaran,” ujar Pujawan.

Ia menambahkan analisis lanjutan sangat dibutuhkan dalam menghubungkan penawaran dan permintaan. Pujawan  memberi contoh yang dilakukan perusahaan Tesco yang menggunakan data meteorologi seperti prakiraan cuaca untuk memprediksi kebutuhan pelanggan.

“Setelah mengetahui data tersebut, mereka akan menghubungi supplier untuk mempersiapkan kebutuhan. Itu artinya mereka betul-betul saling terhubung dengan mengintegrasikan informasi dari hulu ke hilir,” tegas Pujawan.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related