Kopi Chuseyo Kawinkan Tren Kopi dan K-Pop

marketeers article

Bisnis kedai kopi di Indonesia berhasil tumbuh dengan pesat. Banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti daya beli kaum menengah yang meningkat dan tumbuhnya tren minum kopi di kalangan anak muda. Cara pemain untuk meraih pasar pun beragam. Mulai dari tema dekorasi kedai sampai menawarkan racikan kopi yang unik.

Daniel Hermansyah selaku Co-Founder Kopi Chuseyo, melirik bisnis kopi dengan segmen komunitas penggemar Korean Pop di Indonesia. Kopi Chuseyo mengawinkan popularitas kopi dan K-POP sebagai identitas kopinya.

Fanbase K-POP dan komunitas pecinta budaya Korea Selatan merupakan pasar yang menjanjikan karena jumlahnya terus berkembang pesat. Uniknya, komunitas ini bisa ditemukan di hampir seluruh kota di Indonesia,” kata Daniel.

Komunitas penggemar K-POP dinilai terbuka dengan hal baru, terutama yang bernuansa Korea Selatan. Mereka juga memiliki loyalitas dan daya beli yang tinggi. Poin-poin potensial inilah yang mendorong Daniel untuk mengembangkan bisnis kopi dengan sentuhan Korea Selatan di kedai dan resep minumannya.

Kopi Chuseyo menawarkan menu kopi menggunakan fresh brew espresso yang diklaim lebih aman untuk lambung. Sentuhan Korea Selatan terdapat di ragam menu, contohnya adalah Dalgona Coffee yang sempat menjadi tren baru di industri kopi atau Kopi Oppa, yaitu kopi yang menggunakan biji kopi Korean blend.

Sejak diluncurkan pada tahun 2019, Kopi Chuseyo telah memiliki 14 cabang di Jabodetabek, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Magelang, Surabaya, dan Banjarmasin. Rata-rata penjulaan Kopi Chuseyo tercatat di 100 cup per hari di luar menu makanan yang disajikan. Daniel mengatakan, saat masa pandemi lalu, Kopi Chuseyo bahkan berhasil tumbuh.

“Sebelum pandemi melanda, setidaknya ada satu acara pertemuan yang digelar oleh berbagai komunitas K-POP. Namun, karena pandemi melarang adanya pertemuan, kami kehilangan potensi pendapatan di sana. Kami lalu mengganti dengan terus berinovasi dengan ragam varian kopi yang berhasil membuat semua cabang Kopi Chuseyo buka dan tetap eksis,” tutup Daniel.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related